Sebelum biji kopi itu digiling, kerap beberapa ekor kecoa terperangkap dalam wadah yang berisi biji kopi tersebut.
Kecoa itu sulit dipisahkan dari biji kopi yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca Juga: Sudjiwo Tejo memberikan Pendapat Soal Perselingkuhan Artis Melalui Akun Instagram Miliknya
Dengan sangat terpaksa, akhirnya biji kopi dan kecoa pun digiling bersamaan dalam mesin penggiling yang sebelumnya dipanggang terlebih dahulu.
Seorang Profesor dari University of Montana pada 2009 silam mengungkapkan fakta dibalik kecoa yang ikut tergiling dengan biji kopi tersebut.
Sewaktu Profesor masih menjadi seorang mahasiswa, ia pernah diminta dosennya untuk membelikan kopi yang masih berbentuk biji utuh dan belum digiling.
Baca Juga: Musim Hujan Rentan Terinfeksi Penyakit Jamur: Simak Tips Sehat Berikut
Ia juga mengungkapkan, bahwa dosennya sangat kecanduan dengan kafein padahal waktu itu belum ada kedai kopi seperti Starbucks seperti sekarang ini.
Dengan terpaksa akhirnya Dr. Douglas pun menempuh jarak yang cukup jauh selama 45 menit untuk bisa menemukan kedai kopi.
Dr. Douglas juga mengungkapkan, alasan dosennya enggan untuk meminum bubuk kopi karena adanya kecoa tersebut.
Artikel Rekomendasi