Makin Meremehkan Covid-19, Donald Trump Buang Maskernya Saat Kampanye di Florida

14 Oktober 2020, 11:25 WIB
Calon Presiden Amerika Serikat petahana Donald Trump melempar sebuah masker wajah dari atas panggung saat berkampanye pertama kalinya usai mendapat perawatan karena terpapar COVID-19 di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, Amerika Serikat, Senin 12 Oktober 2020 /ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/wsj./

PR CIANJUR - Makin menjadi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meremehkan pandemi Covid-19 yang sempat menyerang dirinya dan sang istri.

Saat ini Trump sudah tidak lagi menunjukkan tanda-tanda terinfeksi virus corona baru (Covid-19) yang membuatnya absen selama beberapa hari dari pekerjaannya.

Trump langsung menggelar kampanye untuk yang pertama kalinya sejak terinfeksi Covid-19 pada Senin, 12 Oktober 2020 lalu di Florida, AS.

Baca Juga: Valentino Rossi Komentari Performanya Sendiri Setelah 3 Seri MotoGP Terakhir Tak Peroleh Poin

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Independent, dilaporkan sebelumnya Trump sudah melakukan rapid test dan memperlihatkan hasil negatif Covid-19.

Setelah itu Trump pun tiba di gelanggang kampanye outdoor di Sanford, Florida dengan mengenakan masker.

Diketahui pula, kampanye di Florida merupakan yang pertama dari rangkaian enam agenda pada pekan ini.

Alih-alih tetap memakai maskernya, Trump justru melemparkannya ke ribuan pendukung yang hadir di kampanye tersebut.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Perhatikan UKM, Menaker Ida: UMKM Menjadi Badan Hukum Sehingga Bisa Dapat Kredit

Trump berulang kali membicarakan kesembuhannya dari Covid-19, seraya mengatakan dirinya kuat.

"Saya mengalaminya sekarang. Mereka bilang saya kebal. Saya merasa sangat kuat," kata Trump.

Tak hanya itu, dia juga akan mencium semua orang yang berada di kampanyenya.

"Saya akan mencium semua orang di antara penonton itu, saya akan mencium pria dan wanita cantik, saya akan memberimu ciuman besar yang gemuk," lanjut Trump.

Pelaksanaan kampanye Trump tersebut menandai tiga pekan sebelum gelaran pemilihan umum pada 3 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Honda Brio Terlaris di Bulan September 2020, Penjualan Honda HR-V Naik 3 Persen

Kampanye di Sanford menunjukkan bahwa Trump tidak mengubah pandangan kampanyenya sejak tertular virus corona.

Tump menegaskan bahwa lockdown untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 telah menyebabkan negara mengalami kemunduran ekonomi yang sangat signifikan.

"Itu berisiko, tapi Anda harus keluar (bekerja)," tegas Trump, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumya dalam artikel "Alih-alih Patuhi Protokol Corona, Trump Lemparkan Masker ke Pendukungnya: Saya akan Cium Semua Orang".

Baca Juga: Boon Siew Honda Rilis Beat terbaru, Harganya Nyaris Rp20 Juta

Banyak pakar yang mengkritik Trump karena telah gagal mengimbau pendukungnya dan staf di Gedung Putih agar mengenakan masker dan mematuhi protokl-protokol kesehatan lainnya.

Sebelum kampanye ini, setidaknya 11 orang yang dekat dengan Trump dinyatakan positif usai melakukan tes Covid-19.

Salah satu kritik datang dari pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci. Dirinya mengatakan bahwa negara akan menghadapi banyak masalah, jika pemerintahnya tidak menekan penggunaan masker secara universal.

Sementara itu, AS sendiri menjadi penyumbang kasus Covid-19 tertinggi di dunia, yakni 8.090.253 kasus.

Baca Juga: Spanyol Tumbang, Jerman Imbang, Berikut Hasil Lengkap UEFA Nations League 2020

Sedangkan untuk kasus kematian akibat Covid-19, AS mencatat 220.873 kasus serta 5.226.427 pasiennya sudah kembali sembuh.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler