Muncul Tren Baru Boikot Produk Prancis, Imbas Pernyatan Keras Macron Terhadap Muslim

26 Oktober 2020, 10:11 WIB
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam /Twitter.com/@a_alowaihan1

PR CIANJUR - Boikot terhadap beberapa produk Prancis, dilakukan sejumlah asosiasi dagang di Arab.

Hal ini imbas dari insiden yang terjadi di Paris, Prancis beberapa waktu lalu.

Ini dilakukan mengingat beberapa komentar yang dikeluarkan oleh sang presiden Emmanuel Macron terhadap islam.

Baca Juga: Mandalika Racing Team Tunjuk Raffi Ahmad Jadi Ambassador Tim Balap MotoGP Indonesia

Salah satu yang masih hangat dibahas adalah apa yang terjadi di Paris, Prancis baru-baru ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera, pada awal Oktober 2020 kemarin, Macron menyatakan masyarakat Prancis untuk memerangi radikalisme disana yang ia sebut 'Separatisme Islam'.

Ia merasa takut bahwa agama Islam akan mengambil alih ketenagan beragama yang sudah lama terjadi di Prancis.

Tidak lupa, Macron juga pernah menyebut Islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia.

Karena dua hal tersebut, beberapa kemarahan negara Arab muncul terhadap apa yang dilakukan oleh Presiden Prancis ini.

Baca Juga: Sebelumnya Sempat Hadiri Acara Debat Pilkada, Ketua KPU Balikpapan Dinyatakan Positif Covid-19

Hastags seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan #KecualiPesanTuhan dalam bahasa Arab menjadi trending topic di beberapa negara Islam.

Trending tersebut terjadi di negara Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Algeria, Jordan, Arab Saudi, dan juga Turki.

Di Kuwait sebagai contoh, Ketua dan Anggota dari Al Naeem Cooperative Society memutuskan untuk melakukan boikot terhadap seluruh produk Prancis.

Mereka mengeluarkan produk-produk tersebut dari toko yang masih beroperasi.

Asosiasi The Dahiyat al-Thuhr melakukan hal yang sama, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Imbas Pernyatan Keras Macron Terhadap Muslim, Muncul Tren Baru Boikot Produk Prancis".

Baca Juga: BPBD Sarankan Jauhi Jalur Lahar Dingin, Gunung Sinabung Sempat Kembali Erupsi

"Berdasarkan posisi dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Besar kami (Nabi Muhammad SAW).

"Kami memutuskan untuk menghilangkan seluruh produk Prancis dari pasar dan cabang sampai waktu yang tidak ditentukan," jelas pernyataan lembaga tersebut.

 

Di Qatar, perusahaan barang bernama Al Meera memutuskan untuk berhenti menjual produk-produk Prancis sementara waktu.

"Kami menyetujui sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan pandangan yang nyata terhadap agama kami, dan kebijakan yang sudah didirikan.

Baca Juga: 3 Saran Fahri Hamzah ke Presiden Jokowi: Sebaiknya Jadi Negarawan Jika Masa Jabatan Usai

"Ini adalah cara kami untuk melayani negara dan keyakinan kami demi memenuhi aspirasi para pelanggan," tutur perusahaan Al Meera.***(Alza Ahdira/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler