Vaksin Pfizer Diklaim Ampuh, Namun Penyimpanannya Akan Sulit di Cuaca Panas

11 November 2020, 15:56 WIB
Vaksin Pfizer, salah satu kandidat vaksin yang terbukti efektif 90 persen melawan Covid-19. /DADO RUVIC/REUTERS

PR CIANJUR - Diklaim ampuh lebih dari 90 persen, mencegah manusia terpapar virus corona, Vaksin Covid-19 hasil pengembangan Pfizer dan BioNTech di Amerika Serikat ini memiliki kekurangan.

Diungkap organisasi kesehatan dunia WHO, vaksin Pfizer menjanjikan.

Pernyataan vaksin Pfizer yang masih eksperimental menghadapi Covid-19 terbilang menjanjikan, datang dari Sekretaris Jenderal WHO.

Baca Juga: Aktivitas UMKM Mulai Menggeliat Menurut Survei BRI, Berpengaruh pada Penyaluran Kredit

Selasa, 10 November 2020 waktu Jenewa, ia mengatakan pihaknya berharap dapat memiliki vaksin COVID-19 akhir tahun ini dan bahwa vaksin eksperimental Pfizer merupakan "salah satu yang sangat menjanjikan", dengan banyak harapan.

Namun vaksin tersebut, berdasarkan teknologi baru yang menggunakan mRNA sintesis untuk mengaktifkan sistem imun melawan virus, muncul dengan tantangan khusus karena harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius (-94 F) atau lebih rendah - setara dengan musim dingin Antartika.

Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menegaskan seruan pendistribusian merata vaksin oleh badan PBB tersebut, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Vaskin Pfizer Menjanjikan, tetapi Proses Imunisasinya di Asia Akan Sulit".

Baca Juga: Sudah Terapkan Fitur Keyless, Tipe Tertinggi All New Honda Scoopy Dijual Rp20 Jutaan

Saat mengungkapkan data awal sementara dari uji klinis berskala besar pada Senin, Pfizer mengklaim bahwa vaksin COVID-19 buatannya lebih dari 90 persen ampuh. Sedangkan untuk data keamanan vaksin buatannya dengan BioNTech SE dapat diperoleh akhir November ini.

"Seperti yang telah kami prediksikan, kami akan mempunyai sebuah vaksin pada akhir tahun ini. Dan Pfizer merupakan salah satu yang sangat menjanjikan," kata Tedros saat pertemuan tingkat menteri tahunan WHO, sebagaimana Pikiran-rakyat.com kutip dari Reuters.

"Dan kami juga akan berharap lebih dan lebih," lanjutnya.

Namun, keharusan menyimpan vaksin di tempat yang sangat dingin mempersulit program vaksinasi, terutama di kawasan Asia atau Afrika, yang memiliki cuaca panas, jarak yang sangat jauh dan infrastruktur yang disyaratkan mungkin tidak memadai.

Baca Juga: Tolong Jangan Anggap Hanya Ubah Tampilan, All New Honda Scoopy Punya Banyak Fitur Baru

"Berita yang menggembirakan kemarin (pada Senin) tentang vaksin ampuh yang bakal tersedia memperingatkan mengenai tantangan bagi Afrika soal suhu yang sangat dingin bagi jenis vaksin tersebut. Yang ini musti diperhitungkan dalam memberi dukungan," kata Matshidiso Moeti, direktur WHO kawasan Afrika pada pertemuan tingkat menteri.***(Gita Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler