Network
PR CIANJUR – Yeondeunghoe, Festival Lentera Bunga Teratai yang menjadi tradisi rutinan yang digelar setiap tahun di Korea Selatan masuk sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
Festival ini merupakan perayaan Hari Ulang Tahun Sang Buddha. Masuknya tradisi Korea Selatan ini menjadi warisan budaya dunia, menambah daftar Intangible Culture Heritage Negeri Ginseng menjadi 21 buah.
Mengacu pada Cultural Heritage Administration (CHA), Festival Lentera Bunga Teratai masuk di sesi 15 dari Komite Lintas Pemerintahan untuk Konvensi Penyelamatan Warisan Budaya Tak Benda. Kegiatan tersebut digelar oleh UNESCO di Paris secara online sehubungan dengan pandemi Covid-19.
Baca Juga: 3 Kali Tertunda karena Pandemi Covid-19, BWF Umumkan Thomas dan Uber Cup 2020 Digelar Oktober 2021
“Dengan senang hati, badan evaluasi merekomendasikan Yeondeunghoe untuk fungsinya sebagai pendorong dialog antara komunitas dan budaya yang mengarah kepada peningkatan kelestarian warisan budaya tak benda secara umumnya."
“Saya mengharapkan semangat dialog Yeondeunghoe ini bisa dibagikan secara luas, menawarkan inspirasi untuk menangani konflik antar negara,” kata Chung Jae-suk, seorang administrator CHA dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Korea Times.
Festival Lentera Bunga Teratai digelar untuk menyambut hari lahir Sang Buddha. Waktunya yakni di hari kedelapan di bulan keempat menurut penanggalan kalender bulan.
Festival itu diselenggarakan dengan prosesi upacara secara agama Buddha, prosesi lentera menyimbolkan cahaya sang Buddha yang menyinari dunia untuk membebaskannya dari kegelapan dan menjadi tempat adil untuk seluruh makhluk hidup.
Baca Juga: Dimulai Januari, BWF Rilis Jadwal Turnamen Bulutangkis Tahun 2021, Berikut Daftar Lengkapnya
Artikel Rekomendasi