Turki Blok Penerbangan Rusia ke Suriah, Tak Hanya Militer Melainkan Juga Sipil

- 24 April 2022, 04:05 WIB
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. /Reuters

 

JENDELA CIANJUR - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengumumkan bahwa negaranya akan menolak perjalanan ke penerbangan Rusia menuju Suriah.

Meskipun Turki adalah anggota NATO, ia belum memberikan sanksi kepada Rusia atas konflik di Ukraina, dan sedang mendiskusikan hak wilayah udara dengan Moskow sebagai bagian dari negosiasi yang lebih luas tentang hak maritim Laut Hitam.

"Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia dan bahkan untuk pesawat sipil yang pergi ke Suriah dan membawa tentara," kata Cavusoglu kepada wartawan sebelum berangkat ke Uruguay dikutip Jendela Cianjur dari RT, Minggu, 24 April 2022.

Menteri menambahkan bahwa izin untuk menerbangkan pasukannya melalui wilayah udara Turki telah diberikan kepada Rusia dalam blok tiga bulan, dengan yang terbaru habis bulan ini.

“Selanjutnya penerbangan telah berhenti,” tambah Cavusoglu, mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memberi tahu rekannya dari Rusia, Vladimir Putin, tentang keputusan tersebut.

Baca Juga: Gasak AS Roma 3-1, Inter Milan Puncaki Klasemen Serie A

Diskusi seputar melanjutkan penerbangan akan dimasukkan ke dalam negosiasi Konvensi Montreux, tambahnya, mengacu pada perjanjian internasional yang mengatur lalu lintas maritim di Laut Hitam.

Perjanjian tersebut menjamin akses tak terbatas ke laut untuk kapal sipil selama masa damai, tetapi memberi Turki izin untuk menutup Selat Bosporus dan Dardanelles untuk kapal militer selama perang.

Turki meminta konvensi tersebut untuk menolak akses kapal perang Rusia ke Laut Hitam setelah serangan militer Moskow di Ukraina pada bulan Februari, tetapi hanya membatasi kapal-kapal Rusia yang pelabuhan asalnya terletak di luar Laut Hitam.

Halaman:

Editor: Gugum Budiman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x