“Israel menargetkan warga sipil dan tidak membedakan antara anak-anak, wanita atau orang tua. Kami takut anak=anak kamii terlibat perang," katanya.
Menuntut agar serangan ke Al-Aqsa “segera dihentikan”, serta “provokasi” lainnya oleh Israel selama bulan suci Ramadhan, Abu Nada mengatakan masih harus dilihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Baca Juga: Tentara Israel Serang Jemaah Masjid Al Aqsa, Perdana Menteri Malaysia Keluarkan Kutukan
"Kami akan melihat apa yang terjadi," katanya.
Sambil memegang bendera Hamas dalam unjuk rasa, Khalil Taim mengatakan orang-orang Palestina membela Masjid Al Aqsa karena merupakan “[arah] pertama kiblat” umat Islam untuk berdoa.
“Adalah normal bagi perlawanan untuk menanggapi pelanggaran Israel yang terjadi di Yerusalem,” kata Taim kepada Al Jazeera.
“Kami berada dalam pertempuran pembebasan, dan kami tidak memiliki andil (di dalamnya) jika eskalasi meletus,” katanya.
"Gaza sudah terbiasa."
Sementara itu, remaja Malak Al-Masry, dari Beit Hanoun, mengatakan betapa dia takut akan suara jet tempur Israel dan pemboman mereka baru-baru ini.
“Saya langsung berpikir bahwa perang telah meletus,” kata remaja berusia 17 tahun itu tentang pengeboman baru-baru ini.
Artikel Rekomendasi