Ternyata Alasan Inilah yang Menyebabkan Turki Ingin Mengubah Sebutan Nama Negara Menjadi Turkiye

- 5 Juni 2022, 14:05 WIB
Ini yang menjadi alasan jika Turki ingin mengubah nama sebutan menjadi Turkiye.
Ini yang menjadi alasan jika Turki ingin mengubah nama sebutan menjadi Turkiye. /Pixabay/Sevgi001461/

 

JENDELA CIANJUR - Turki sekarang akan dikenal sebagai Türkiye sebagai nama negara, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui permintaan resmi untuk perubahan nama dari Ankara.

PBB mengatakan telah menerima permintaan dari Ankara minggu lalu, dan perubahan itu dilakukan segera setelahnya.

Penerimaan PBB atas perubahan nama ini menandai dimulainya proses adopsi serupa oleh badan-badan dan organisasi internasional serupa lainnya.

Proses rebranding nama negara dimulai tahun lalu. Pada Desember 2021, presiden negara itu Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “kata Turkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik.”

Baca Juga: Tok! Turki Kini Resmi Berubah Nama Menjadi Turkiye, Erdogan: Nama Itu Representasi Nilai-nilai Rakyat

Di dalam negeri, warga menyebut tanah itu sebagai Turkiye, tetapi versi bahasa Inggrisnya 'Turki' diadopsi secara internasional.

Lantas kenapa Turki ingin disebut dengan sebutan Turkiye?

Sebutan 'Turki' diadopsi setelah kemerdekaan negara itu pada tahun 1923.

“Selama berabad-abad, orang Eropa pertama-tama menyebut negara Ottoman dan kemudian ke Turkiye dengan banyak nama. Tetapi nama yang paling melekat adalah "Turquia" Latin dan "Turki" yang lebih umum di mana-mana, kata Penyiar negara TRT, mengutip dari Indian Express.

Namun begitu, pemerintah negara itu tidak senang dengan hasil pencarian Google yang muncul untuk kata 'Turki'.

Baca Juga: Tes Psikologi Psiko Geometrik : Pilih 1 Pie dan Pelajari Jenis Karaktermu

Pemerintah telah memulai kampanye re-branding besar-besaran, di mana “Made in Türkiye ' akan ditampilkan pada semua produk yang diekspor.

Bahkan otlet media internasioan juga melaporkan bahwa pada bulan Januari tahun ini, pemerintah juga meluncurkan kampanye pariwisata dengan tag line “Hello Türkiye”. Bahkan para pendukung pemerintah mendukung langkah tersebut.

Selain Turki, ada beberapa negara lain yang mengubah nama, baik untuk membuang warisan kolonial atau mengubah citra.

Baca Juga: Pisah dengan Shakira Karena Kepergok Selingkuh, Gerard Pique Kini Fokus Pada Pemulihan Cederanya

Beberapa contoh termasuk Belanda (The Netherlands), yang diubah dari Holland; Makedonia, yang berubah nama menjadi Makedonia Utara karena perselisihan politik dengan Yunani; Iran, yang mengubah namanya dari Persia pada tahun 1935; Siam, yang berubah nama menjadi Thailand; dan Rhodesia, yang berubah menjadi Zimbabwe untuk menjatuhkan warisan kolonialnya.***

 

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini