Dua orang lainnya yang tewas adalah seorang petugas keamanan kampus dan seorang pria tak dikenal, kata polisi.
Pihak universitas membatalkan upacara wisuda setelah penembakan tersebut.
Di negara Asia Tenggara itu, insiden penembakan terjadi secara sporadis. Pemilik senjata harus memiliki izin untuk membawa senjata di tempat umum.
Baca Juga: Seo Hyun-jin Mengaku Sedih, Drama Why Her Berakhir
Petugas keamanan swasta di Filipina membawa baik pistol atau senapan, dan senjata api adalah pemandangan umum di pusat perbelanjaan, kantor, bank, restoran, dan bahkan sekolah.
"Kami berkomitmen kepada lembaga penegak hukum kami untuk menyelidiki pembunuhan ini secara menyeluruh dan cepat, dan membawa semua yang terlibat ke pengadilan," kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dalam sebuah pernyataan.***
Artikel Rekomendasi