Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad Karena Dianggap Benarkan Kekerasan

- 30 Oktober 2020, 15:31 WIB
Mantan Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad.
Mantan Perdana Menteri Malayasia, Mahathir Mohamad. /AFP/

PR CIANJUR - Pernyataan yang mengejutkan terkait isu kontroversial Emmanuel Macron yang menyinggung umat Islam seluruh dunia, baru saja dikeluarkan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.

Disebutkan bahwa negara Prancis sangat pantas untuk dihukum secara keras oleh umat Muslim di seluruh dunia menurut mahatir pada cuitan di Twitternya.

Mahathir Mohamad menyatakan bahwa masyarakat Prancis tidak hanya patut dihukum saja, namun juga pantas dibunuh oleh Islam.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Vaksin Hanya Beri Kekebalan Semu Setelah Dua Kali Sengaja Terpapar Covid-19

Mengetahui itu, Twitter pun memutuskan untuk melakukan tindakan pencegahan terkait pernyataan kontroversial tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya, Twitter telah resmi menghapus cuitan dari Mahathir Mohamad yang dibuat pada Kamis, 29 Oktober 2020 kemarin tersebut.

Hal ini Twitter lakukan karena cuitan dari mantan Perdana Menteri Malaysia itu karena dianggap melakukan 'glorifikasi terhadap tindak kekerasan'.

Baca Juga: KPK Angkat Bicara soal DPO yang Tersisa Usai Tangkap Hiendra Soenjoto

Dalam cuitan tersebut, Mahathir Mohamad menyatakan bahwa Emmanuel Macron primitif dan tidak berperikemanusiaan.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x