BPBD Cianjur Hentikan Pencarian, Pihak Pesantren Diminta Melaporkan Kegiatan Belajar Mengajar

- 19 Januari 2021, 20:52 WIB
Ilustasi bangunan runtuh.
Ilustasi bangunan runtuh. /Pixabay/Pixel-mixer.

"Per minggu ini, baru delapan ponpes yang melaporkan kegiatannya secara rutin ke Satgas COVID-19 Cianjur. Sedangkan jumlah ponpes yang tercatat mencapai ratusan, termasuk Ponpes Al Madaroh, belum melaporkan kegiatannya, sehingga kami baru tahu saat terjadi bangunan roboh," kata Yusman Faisal.

Yusman Faisal meminta seluruh pondok pesantren di Cianjur untuk melaporkan kegiatan pembelajaran apabila dilakukan secara tatap muka. Ini mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang semakin masif.

Baca Juga: Jawa Barat Kembali Diterjang Banjir, Kali Ini Terjadi di Majalengka dan Cirebon

"Seluruh lapisan harus saling membantu dalam menekan angka penularan virus berbahaya yang terjadi secara sporadis sejak satu bulan terakhir. Termasuk lingkungan ponpes yang rentan terjadi penularan karena santrinya berasal dari berbagai daerah di luar Cianjur," ujar Yusman Faisal.

Sebelumnya diberitakan BPBD Cianjur menghentikan pencarian terhadap korban rubuhnya bangunan Pesantren Al-Madaroh di Cipanas, Cianjur.

"Informasi masih ada satu orang yang belum ditemukan, namun hingga batas waktu pencarian pukul 24.00 WIB, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih ada korban di dalam bangunan yang roboh diduga karena kelebihan beban akibat pondasi yang kurang kokoh."

Baca Juga: Arsenal Menundukan Newcastle United di Emirates Stadium, Mesut Ozil Tinggal Kenangan

"Karena malam semakin larut dan petugas untuk masuk ke dalam reruntuhan sangat rawan, ditambah penerangan yang minim, Pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi pukul 8.00 WIB. Harapan kami sudah tidak ada korban di dalam reruntuhan," ujar Irfan Soyan menutup.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x