Irfan menjelaskan, pemilihan lokasi pemasangan alat intensity meter dilakukan berdasarkan pemetaan langsung oleh BMKG.
Sementara BPBD Kabupaten Cianjur, hanya sebatas memberikan masukan dimana titik-titik yang terpetakan rawan terjadi gempa.
Baca Juga: Miliki Sejarah Panjang, Gedung Ampera Cianjur Tidak Terawat
”Kabupaten Cianjur ini berada di wilayah patahan (sesar) Lembang. Potensi terjadinya gempa memang cukup tinggi di Cianjur, makanya perlu ada upaya antisipasi meminimalkan risiko bencana," ujar dia.
Ia pun mengimbau, agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kebencanaan yang tidak bisa diprediksi.
Irfan mengungkapkan, saat ini Cianjur masih menempati posisi pertama pada indeks risiko bencana di Indonesia.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan pemahaman kebencanaan masyarakat harus terus dipupuk. Dibarengi dengan kesadaran akan potensi bencana di sekeliling.***
Artikel Rekomendasi