CIANJUR (PR)- Sebanyak 210.750 orang balita terindikasi kekurangan gizi (malnutrisi) di Kabupaten Cianjur.
Jumlah tersebut mencapai 19,6 persen atau dikatakan melebihi batas maksimal jumlah penderita yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) yakni tidak boleh lebih dari 10 persen.
Kondisi mengkhawatirkan ini menempatkan Cianjur sebagai wilayah dengan capaian Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) terendah di Jawa Barat. Terutama dari aspek kesehatan.
Baca Juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Kerusakan Sejumlah Bangunan
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzy mengatakan, prosentase tersebut merupakan data yang diperoleh pada 2018 lalu.
Ia membenarkan kondisi yang terjadi di lapangan, tapi dinas terkait tidak tinggal diam melihat fenomena tersebut.
”Kami tidak mendiamkan kondisi tersebut dan terus menanggulangi. Salah satunya dengan menggalakkan gerakan stunting,” ujar dia, Senin 2 Desember 2019.
Baca Juga: Peralihan Musim Bisa Sebabkan Hewan Ternak Tejangkit Diare
Ia menjelaskan, banyak upaya dilakukan mulai dari pencegahan dan penanganan.
Artikel Rekomendasi