Jendela Cianjur - Warga di Kecamatan Karangtengah, Cianjur masih kesulitan mendapatkan minyak goreng subdsidi.Mereka terpaksa membeli minyak goreng curah dan kemasan non subsidi dengan harga Rp 18 ribu per liter.
Nendi Suwandi (37) pedagang grosir di Kampung Maleber, Desa Maleber Kecamatan Karangtengah Cianjur mengatakan, stok minyak goreng sangat sulit didapatkan memasuki dua minggu terakhir.
“Saya sampai saat ini belum mendapatkan minyak goreng kemasan bersubsidi. Hanya mendapatkan minyak goreng kemasan non subsidi yang harganya Rp 18 ribu per liter,” katanya Senin 7 Maret 2022.
Baca Juga: BPN Cianjur Komitmen Bebas Korupsi untuk Masyarakat, Begini Penjelasan M Yusuf
Kalau begini terus, paparnya, konsumen yang akan menjadi korban. Disisi lain minyak goreng subsidi langka, disisi lain minyak curah non subsidi harganya tinggi. “Pemerintah harus turun tangan jangan sampai menunggu masyarakat sengsara,” tegasnya.
Sementara itu, Priatna (45), seorang pedagang eceran mengakui tidak pernah mendapatkan minyak goreng subsidi.
Ia membeli minyak curah dari pedagang grosir dengan pembatasan pembelian maksimal 5 liter, padahal sebelumnya bisa membeli 10 liter.“Sekarang saya beli 5 kilo, biasanya saya 10 kilo,” imbuhnya.
Sementara itu, Kadiskoperdagin Cianjur, Tohari Sastra mengatakan usai sidak di gudang sebuah minimarket stok minyak goreng dari distributor terbatas.
“Kiriman dua hari sekali, para penjual terutama di supermarket mengatur penjualan. Sehingga pada saat dua hari stok habis, mereka dapat mensuplay lagi,” imbuhnya.***
Artikel Rekomendasi