PR CIANJUR – Dugaan awal dari penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak meledak sebelum membentur air laut.
Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 12 Januari 2021 menyebut berdasarkan pantauan dari Kapal Repubik Indonesia (KRI) Rigel, puing (wreckage) memiliki lebar 100 meter dengan panjang 300-400 meter.
“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,” kata Soerjanto Tjahjono.
Baca Juga: RS Polri Kramat Jati Kembali Terima Kantong Jenazah, Polisi: Kami Telah Menerima 56 Kantong Jenazah
Proses investigasi yang dilakukan KNKT masih berlanjut.
Kegiatan mereka antara lain mengumpulkan data awak pesawat, dan wawancara pihak terkait sebelum dan sesudah terjadinya kecelakaan naas tersebut.
Diberitakan sebelumnya, hari Minggu, 10 Januari 2021 telah ditemukan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan antara pulau Laki dan pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masuk Hari Keempat, Basarnas: Pemantauan Udara Kita Perluas
TNI dan tim gabungan sedang merencanakan untuk mengangkat bagian besar pesawat menggunakan kapal yang dilengkapi alat pengerek atau crane.
Artikel Rekomendasi