PR CIANJUR – Linang Kharisma seorang pengrajin ukir daun asal kota Metro Lampung.
Awalnya ia merasa terinspirasi oleh daun jati yang ia temukan.
Daun jati ini memiliki teksetur yang lebih rapi tidak seperti daun jati biasanya.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Meningkat Di Era Pandemi Menurut Catatan BPS
Lalu ia memanfaatkan limbah daun jati (tectona grandis LF) tersebut menjadi sebuah kerajinan, Linang biasa menyebutnya daun ukir atau daun cukil (dancuk).
Tidak semua jenis daun bisa dimanfaatkan menjadi dancuk, hanya daun yang bertulang keras saja yang bisa dijadikan untuk metode carving (ukir) ini.
Dancuk hanya dapat dibuat dari daun yang telah gugur, biasanya daun dari pohon yang tumbuh pada curah hujan 1500-2000mm per tahun dan gugur pada musim kemarau.
Seperti dilansir Pikiranrakyat.com-cianjur dari Antara, tidak semua daun jati yang telah gugur dapat digunakan untuk media ukir.
Baca Juga: Pelaku Seni Membuka Kelas Virtual Di Era Pandemi Demi Kelangsungan Hidup
Artikel Rekomendasi