Kerugian Bisa Capai Miliaran, Jokowi Undang Kepala Daerah Rawan Karhutla untuk Beri Arahan Berikut

- 23 Februari 2021, 11:43 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. /Muchlis Jr/BPMI Setpres

PR CIANJUR - Dalam agenda Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021, Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh elemen baik TNI, Polri, maupun para kepala daerah untuk cepat tanggap dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Permintaan itu disampaikan agar tidak terjadi karhutla dalam skala luas dan menimbulkan banyak kerugian.

“Jangan biarkan api membesar, jangan terlambat sehingga sulit dikendalikan. Ini penting, jangan bairakan api membesar. Jangan terlambat sehingga sulit dikendalikan,” kata Joko Widodo.

Baca Juga: Bintik Pada Wajah Mengganggu? Ini Solusi Ampuh untuk Menghilangkannya

Khusus para kepala daerah yang memimpin daerah rawan karhutla, mereka diundang untuk mengikuti rapat yang berlaku bagi mulai dari Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmadji, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.

Kemudian ada Bupati Siak, Bupati Ogan Komeriang Ilir, Bupati Sanggau Paolus Hadi, Bupati Pulau Pisau, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.

Rapat tersebut dihadirisecara langsung dan virtual oleh pejabat lainnya mulai dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjanjanto, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfur MD, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Baca Juga: Suka Berdebat? Simak Beragam Manfaat Debat Menurut Para Ahli

“Sehingga kita semua harus tanggap, gubernur, bupati, wali kota, pangdam, denrem, dandim, tanggap, kapolda, kapolres, tanggap, ini sebetulnya hanya respon yang cepat saja. Api kecil, siram rampung,” kata Jokowi.

“Jika diperlukan dilakukan water bombing, ini sudah sering dilakukan tapi kalau bisa jangan. Ada api kecil, siram, mati, karena water bombing butuh anggran ‘gede’ tapi kalau sudah telat mau tidak mau kita pakai itu,” ungkap Jokowi.

Jokowi menilai pencegahan karhutla harus menjadi prioritas kepala daerah dan petugas lapangan.

Baca Juga: Manfaat Jogging Bagi Kesehatan Tubuh, Mulai dari Melepas Penat hingga Bantu Ciptakan Tidur yang Berkualitas

“Pencegahan harus diprioritaskan, jangan terlambat. Di negara besar pun ada kejadian kebakaran yang besar, sampai ada kota yang ikut terbakar. Hal-hal seperti ini betul-betul harus kita jadikan pelajaran. Sekali lagi prioritaskan pencegahan, jangan terlambat,” tutur Jokowi.

Akibat kebakaran yang meluas, tidak hanya kerugian uang miliaran bahkan triliunan, juga akan merusak ekologi dan ekosistem kita.

“Hati-hati begitu kebakaran meluas itu kerugian tidak hanya juta atau miliar, saya pastikan larinya ke angka triliun, belum kerusakan ekologi dan ekosistem kita,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Dibintangi Song Joong Ki, Drama 'Vincenzo' Dapat Rating Tinggi untuk Episode Keduanya

Pemanfaatan teknologi untuk monitoring dan pengawasan dengan sistem dashboard sangat pening. Semua pihak harus digerakkan untuk deteksi dini di area-area yang rawan hotspot.

“Saya pikir sudah tahu semua di mana yang rawan, di mana yang harus diwaspadai dan update kondisi lapangan setiap hari, kondisi di lapangan terpantau setiap hari,” ujar Jokowi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x