Yudi Guntara Berharap GBLA Bisa Jadi Stadion Siliwangi di Masa Lalu Persib: Jadi Kiblat Sepakbola Indonesia

5 Juli 2022, 21:52 WIB
Pentolan Viking, Herru Djoko dan Legenda Persib, Yudi Guntara angkat suara terkait peluang juara Persib musim ini. /Persib

 

JENDELA CIANJUR - Persib menggelar kegiatan Sampurasun bersama Viking Farmasi di Rumah Makan Saung Ciwaru, Soreang, Kabupaten Bandung, 1 Juli 2022 lalu.

Sampurasun kali ini digelar dengan topik diskusi perihal rencana PT Persib Bandung Bermartabat mengelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan penerapan penjualan tiket pertandingan secara online.

Hadir dalam kegiatan tersebut, mantan pemain Persib era Kompetisi Perserikatan dan Liga Indonesia, Yudi Guntara. Ia berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan Perdana Menteri Viking, Yudi Baduy dan Ketua Viking Farmasi, Kriss Jelly.

Soal pengelolaan Stadion GBLA, Yudi Guntara menyebutnya sebagai langkah awal yang tepat. Karena menurutnya, dari sebuah stadion, sepak terjang sebuah klub bisa dilihat.

"Sangat positif bagi Persib mengelola stadion yang jadi kebanggaan Kota Bandung, yaitu GBLA. Mudah-mudahan, ini terealisasi dengan baik. Tentunya, manajamen melakukannya akan secara bertahap," kata mantan pemain yang membawa Persib menjuarai Liga Indonesia I 1994-1995 silam.

Baca Juga: Persaingan Sangat Ketat di Persib Bandung, Pemain Muda Yakin Mampu Bersaing dengan Senior

"Dulu, kami menggunakan Stadion Siliwangi. Walau bukan milik Persib, kami sangat bangga stadion itu jadi saksi sejarah. Mudah-mudahan, GBLA pun jadi titik pertama untuk menjadikan Persib terbaik nasional dan kiblat sepakbola Indonesia," tambahnya.

Sedangkan Yudi Baduy melihat, langkah pengelolaan Stadion GBLA adalah keharusan. Karena selain untuk menjadi tempat mencurahkan kecintaan kepada klub, stadion juga menjadi tempat menjalin tali silaturahmi antarbobotoh.

"Sudah keharusan, tim sebesar Persib memiliki basecamp sendiri, termasuk kelengkapan training ground-nya. Kami mendukung. Stadion adalah tempat melihat pemain idola di lapangan, mengeluarkan kecintaan dan emosi, juga untuk bertemu dengan saudara kita, nikmat dan indah, sepakbola tanpa suporter adalah siksa," ungkapnya.

Baca Juga: BCL dan Ariel Noah Bakal Bareng di Singapura, Bunga Citra Lestari: Kita Pun Happy

Bagi Kriss, pengelolaan Stadion GBLA menjadi hal positif. "Ini hal bagus. Sebuah progres dari manajemen. Cuma, Bandung berbeda dengan kota lain, ada ciri khasnya. Ajak bobotoh berdiskusi biar enggak ada salah komunikasi, meminimalisir kesalahan dan kejadian yang tak diinginkan. Dengan sinergi, masalah bisa dipecahkan," katanya.

Perihal penerapan penjualan tiket secara online, Yudi Guntara, Yudi Baduy dan Kriss Jelly sama-sama sepakat, hal ini membutuhkan proses dan kerjasama seluruh pihak, termasuk PT PBB dan bobotoh.

"Mungkin mengikuti perkembangan zaman, langkah bagus sekarang ini kita hidup di era digital. Tapi tidak bisa sekaligus memberlakukan itu kepada bobotoh. Harusnya ada langkah sosialisasi dan edukasi karena jujur bobotoh beraneka ragam mulai dari kalangan, daerah dan dasar pendidikan," kata Yudi.

Baca Juga: Shakira Bocorkan Siapa Wanita Selingkuhan Gerard Pique, Berinisial C dan Profesinya Pelayan Bar

Keanekaragaman tersebut juga yang dilihat oleh Kriss sebagai hal yang bisa menjadi bahan diskusi antara bobotoh dan manajemen Persib. Karena menurutnya, cara bobotoh memberikan dukungan terhadap klub pun dilakukan secara beragam.

"Alangkah baiknya ada obrolan dulu dengan bobotoh yang sudah ada sejak dulu, dan terbentuk melalui komunitas, jangan sampai penerapannya 100 persen tapi enggak ada (tiket) buat komunitas. Terus buat apa ada komunitas. Ada yang khusus ingin menonton nyaman seperti VIP ada juga yang di tribun," ujarnya.***

Editor: Gugum Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler