Antony Martial 'Ngoceh' ke Media, Sebut Karirnya Hancur Karena Jose Mourinho dan Solksjaer

11 September 2022, 13:36 WIB
Antony Martial 'Ngoceh' ke Media, Sebut Karirnya Hancur Karena Jose Mourinho dan Solksjaer. /


JENDELA CIANJUR - Anthony Martial mengaku membenci dua mantan manager Manchester United yang membuat karirnya hampir saja berhenti di tengah jalan.

Dua mantan manager Manchester United tersebut yaitu Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solksjaer.

Dalam sebuah wawancara khusus, Martial yang kini didambakan oleh Erik ten Hag untuk segera kembali ke lapangan, membongkar apa yang dilakukan kedua mantan managernya tersebut.

Martial seperti diketahui bergabdung dengan Manchester United dari AS Monaco pada 2015.

Baca Juga: Messi Buktikan Masih Jadi Pemain Terbaik Lampaui Ronaldo, Sudah Cetak 6 Assist dan 4 Gol di Musim Ini

Di musim pertamanya, ia mulai bersinar dengan seragam The Red Devils. Ia mencetak 17 gol di Liga Inggris.

Setahun kemudian, performanya turun sejak kedatangan Jose Mourinho yang menggantikan Lpuis van Gaal.

Di Era Mourinho, Martial benar-benar mengaku sangat kecewa. Terlebih saat itu itu memberikan nomor punggung 9 yang dikenakannya kepada Zlatan Ibrahimovic tanpa seizinnya.

Baca Juga: Brighton Siapkan Tawaran Perpanjangan Kontrak kepada Moises Caicedo untuk Blokir Minat dari Arsenal

Akibat turunnya performa Martial, ia gagal masuk dalam skuad Piala DUnia tahun 2018 di Prancis.

"Mourinho berbicara tentang saya di media, frasa kecil, sedikit seperti yang dia lakukan dengan Karim Benzema di Real Madrid. Dia menyukai permainan kecil ini, tetapi dia juga tahu dengan siapa dia melakukannya," kata Martial kepada France Football.

“Dia tahu bahwa saya saat itu berusia 20 tahun, bahwa jika saya mengatakan sesuatu, sayalah kurang respek dengannya. Tapi saya tidak mengatakan apa-apa, itu tidak berguna. Musim berikutnya, saya adalah yang terbaik di musim itu. Tapi dia membawa Alexis Sanchez dan di sana saya hampir tidak bermain lagi," sambungnya.

Baca Juga: Manchester United Dikabarkan Masih Mengawasi Situasi Frenkie de Jong di Barcelona

Ketika Solskjaer menggantikan Mourinho pada Desember 2018, Martial optimistis dengan masa depannya, terutama setelah pelatih asal Norwegia itu mulai menggunakan jasanya di depan Romelu Lukaku sebagai titik fokus serangan United.

Namun ia mengalami cedera selama empat bulan dan membuatnya tidak bisa berakselerasi di masa pandemi. Namun Solksjaer tetap memaksanya untuk bermain.

"Pelatih mengatakan dia membutuhkan saya, jadi saya bermain. Tapi, mengingat permainan saya, jika saya tidak bisa berakselerasi, itu menjadi sangat buruk," kata dia.

Baca Juga: Tyrell Malacia Bek yang Akan Bersinar di Manchester United, Begini Sosoknya di Mata Pelatih Pribadinya

Yang membuatnya kesal, performa buruknya tersebut dikarenakan cedera, namun Solksjaer tidak pernah membukanya ke media. Sehingga Martial menjadi sorotan atas performanya.

"Jelas, saya akhirnya cedera untuk selamanya dan ketika saya kembali, selesai, saya tidak bermain lagi. Saya menerimanya dengan sangat buruk, saya merasa tidak adil, Anda diminta untuk mengorbankan diri Anda untuk tim dan di belakang tim. Dam Anda diberhentikan."

"Bagi saya, itu sebuah pengkhianatan, saya benci itu," ucapnya.

Baca Juga: Preview Arema FC vs Persib Bandung, Luis Milla Pastikan Pemainnya Tampil Agresif

Solskjaer dipecat di pertengahan musim, meskipun penggantinya Ralf Rangnick nyaris tidak melihat Martial, dan dia pergi ke Sevilla dengan status pinjaman pada Januari.

Segalanya tidak menjadi lebih baik sejak Erik ten Hag tiba juga. Pelatih asal Belanda itu hanya menggunakan Martial sekali dalam tujuh pertandingan musim ini, sebagai pemain pengganti babak kedua saat klub menang 2-1 atas Liverpool bulan lalu.

 

 

Editor: R Wisnu Saputra

Tags

Terkini

Terpopuler