Mengenal 'Parkir Bus' Ala Jose Mourinho yang Melegenda, Ternyata Begini Penerapannya dalam Sepakbola

- 30 Mei 2022, 14:43 WIB
Jose Mourinho, pelatih yang pertama kali mengenalkan istilah strategi Parkir Bus di dunia sepakbola level atas.
Jose Mourinho, pelatih yang pertama kali mengenalkan istilah strategi Parkir Bus di dunia sepakbola level atas. /Jose Mourinho

 

JENDELA CIANJUR - Istilah parkir bus memang sudah familiar di telinga penikmat sepakbola taraf internasional. Pasalnya, istilah ini sempat booming karena diciptakan oleh Jose Mourinho.

Namun begitu, masih banyak yang belum mengerti seutuhnya mengenai istilah parkir bus. Kebanyakan, para pecinta sepakbola menganggp itu adalah istilah strategi bertahan ala Jose Mourinho.

Lebih jauh dari itu, istilah parkir bus yang merupakan hasil manajemen taktik ini selalu ia terapkan dimana saat melatih dari klub satu ke klub lain sejak istilah itu booming pertama kali di Chelsea pada tahun 2004.

Lalu apa sebenarnya gaya sepakbola parkir bus itu sendiri? Dan mengapa gaya ini dianggap strategi yang paling membosankan untuk sebagain banyak orang? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: FIX! Luka Modric Tetap di Real Madrid, Tapi Marcelo Malah Menangis di Santiago Bernabeu, Ada Apa?

Secara awam, strategi parkir bus bisa dikatakan sebagai strategi agar tim melakukan pertahanan ekstra ketika berhadapan dengan lawan.

Namun, strategi parkir bus bukan hanya untuk melakukan pertahanan saja. Lebih dari itu, para pemain akan mencoba melebarkan area dan membangun serangan balik ketika mendapatkan celah dan kesempatan.

Dalam gaya permainan ini, bek tengan dan gelandang tenah memainkan peran kunci, dimana mereka akan menentukan ke mana arah bola setelah berhasil merebut dari lawan.

Dalam sistem ini, para pemain bertahan lebih banyak menahan bola dan tidak memberikannya dengan mudah kepada lawan sebelum memberikannya kepada para gelandang.

Baca Juga: Pogba Cs 'Diusir' dari Old Trafford, Manchester United Tertarik Boyong N'Golo Kante ke Old Trafford

Misalnya, penjaga gawang dapat memulai permainan dengan memberikan bola kepada seorang full-back, yang dengan santai akan meluangkan waktunya untuk mengopernya kepada seorang bek tengah yang, pada gilirannya, mempertahankan penguasaan bola selama beberapa waktu, sambil memancing satu atau dua penyerang.

Pemain dari lawan untuk merebut bola darinya, sebelum melihat ke area yang luas di lapangan dan melewatinya dengan umpan bagus atau bola panjang.

Menjadi matang di Chelsea

Salah satu karakter sentral agar gaya sepakbola ini sukses adalah gelandang bertahan yang kuat, mampu secara fisik, dan gesit.

Baca Juga: Setelah Ivan Perisic, Tottenham Hotspur Pertimbangkan Datangkan Allan Saint Maximin dari Newcastle

Mourinho mencapai strategi ini dengan Claude Makelele di Chelsea (selama masa jabatan pertamanya) dan Nemanja Matic di Chelsea (dalam masa jabatan keduanya) dan Manchester United.

Pemain ini adalah poros di mana seluruh permainan berputar. Dia akan sering turun untuk menjadi bek tengah ketiga, sementara kadang-kadang maju untuk memberi tekanan pada bek lawan.

Setiap tim yang ingin menyerap gaya permainan ini juga perlu banyak bekerja pada gerakan spontan menuju gawang karena para pemain bertahan akan mencari kesempatan untuk melepaskan bola. Tim juga harus pandai mengatur bola mati dan membuat serangan balik diperhitungkan.

Baca Juga: Ini Dua Pemain yang Digadang-gadang Bisa Menggantikan Sadio Mane di Liverpool

Melansir dari MNUFC, Pada 19 September 2004, Chelsea asuhan Jose Mourinho menghadapi Tottenham di Stamford Bridge.

Pertandingan berakhir imbang 0-0 dan Mourinho tidak terlalu senang dengan apa yang dia lihat sebagai penolakan Spurs untuk mencoba maju saat mereka mengemasi kotak mereka sendiri dengan para pemain bertahan.

“Tottenham mungkin juga menempatkan bus tim di depan gawang mereka,” kata Mourinho kala itu.

Dengan pernyataan itu, istilah parkir bus ala Mourinhon kemudian melegenda hinggsa saat ini.***

 

Editor: R Wisnu Saputra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini