Network
JENDELA CIANJUR - Meski hingga saat ini perang di Ukraina akibat invasi Rusia belum usai, namun negara yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky itu akan memulai kembali liga sepak bola pada Agustus 2022.
Rencana menggelar sepak bola di negara tersebut digelar setelah sang presiden menyetujuinya.
Andriy Pavelko, presiden federasi sepak bola Ukraina, mengungkapkan rincian kepada The Associated Press tentang pembicaraannya dengan Zelensky, kepala FIFA dan UEFA tentang menemukan cara yang aman untuk memainkan pertandingan putra dan putri di negaranya.
“Saya berbicara dengan presiden kami, Volodymyr Zelensky, tentang betapa pentingnya sepak bola untuk mengalihkan perhatian,” kata Pavelko dalam sebuah wawancara dengan AP di ruang pertemuan tim di Cardiff, melansir dari Indian Express, Minggu 5 Juni 2022.
Baca Juga: Viral Pemilik Mobil Berpelat RFH Hajar Pria di Jalan Raya, Alvin Lie: RFH Itu Kan Mobil Pejabat
“Dari anak-anak hingga orang tua, semua orang fokus pada perang. Setiap hari mereka menerima informasi tentang kematian, tentang dampak perang.
Menurutnya, ia membicarakan tentang bagaimana sepak bola memiliki kekuatan yang sangat besar untuk membantu orang berpikir tentang masa depan karena sekarang orang tidak dalam pola pikir yang baik, imbas dari perang.
"Mereka sedang dalam suasana hati yang paling buruk. Kami berbicara tentang bagaimana mungkin sepak bola dapat membantu kami memikirkan masa depan.”
"Itu adalah masa depan dengan para pemain yang bisa turun ke lapangan lagi di Ukraina untuk memberikan momen-momen olahraga yang menggembirakan," katanya.
“Jadi kami mengambil keputusan dengan presiden bahwa kami akan melanjutkan kejuaraan Ukraina pada Agustus,” sambung Pavelko.
Menurutnya, liga-liga di setiap level akan dihidupkan kembali. Mulai dari Liga Premier, divisi profesional pertama dan kedua, hingga kejuaraan sepak bola wanita.
“Di semua level kami akan mulai pada Agustus. Keputusan itu diambil dengan presiden Ukraina, katanya.
Pavelko mengaku telah menemui Presiden FIFA Gianni Infantino di Paris dan Presiden UEFA Aleksander Ceferin di Ljubljana, Slovenia.
Baca Juga: Pisah dengan Shakira Karena Kepergok Selingkuh, Gerard Pique Kini Fokus Pada Pemulihan Cederanya
"Saya memberi tahu mereka bahwa kami akan melanjutkan kejuaraan di masa perang di Ukraina ... di bawah bom dan kami mengandalkan dukungan mereka," kata Pavelko.
"Kami sedang mendiskusikan detailnya."
Belum jelas bagian negara mana yang akan digunakan untuk pertandingan. “Kami akan berbicara dengan dewan militer kami dan pemerintah untuk membahas bagaimana mengaturnya dengan aman,” tambah Pavelko.
Untuk diketahui, Shakhtar Donetsk memimpin klasemen saat musim ditangguhkan pada Februari dan kemudian secara resmi diumumkan berakhir pada April, memberikannya tempat di babak penyisihan grup Liga Champions musim depan.
Shakhtar telah hidup dengan ketidakpastian di pengasingan selama delapan tahun. Tim tersebut tidak bermain di Donetsk sejak 2014 ketika dipaksa keluar oleh konflik yang didukung Rusia di wilayah asalnya di Ukraina timur, yang tetap menjadi tempat pertempuran sengit.
Ukraina terpaksa meninggalkan liganya pada bulan Februari ketika Rusia memulai invasi yang, menurut Zelensky, telah menyebabkan "setidaknya puluhan ribu" warga sipil Ukraina sekarat dan petak besar banyak kota dibom menjadi puing-puing.
Tetapi karena pasukan Rusia telah dikerahkan kembali ke timur dan selatan, pertempuran telah mereda di daerah dekat ibu kota Kyiv dan di tempat lain. Ada optimisme olahraga dapat dilanjutkan untuk mengangkat semangat bangsa, yang berusaha lolos ke Piala Dunia pada hari Minggu dengan menang tandang di Wales.***
Artikel Rekomendasi