PJJ Dinilai Memberatkan, Nadiem Makarim Harus Dengar Keluhan Orang Tua Murid

- 28 Juli 2020, 16:23 WIB
 Seorang siswa SDN Kutasari 1, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengerjakan  tugas sekolah yang diberikan dalam pembelajaran jarak jauh pada Senin, 27 Juli 2020.
Seorang siswa SDN Kutasari 1, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengerjakan tugas sekolah yang diberikan dalam pembelajaran jarak jauh pada Senin, 27 Juli 2020. /ANTARA/Sumarwoto

PR CIANJUR - Pandemi virus corona atau Covid-19 telah muncul dengan berbagai efek negatifnya.

Bukan hanya berdampak pada masalah kesehatan dan ekonomi, pandemi Covid-19 juga berdampak pada pendidikan.

Memasuki tahun ajaran baru 2020/2021, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih terus dilakukan untuk sejumlah sekolah.

Baca Juga: Aksi Demo Jerinx Tolak Rapid Test, Gus Nabil: Pemerintah Harus Tegas agar Tidak Ada Provokasi

Namun, orang tua siswa mulai banyak yang mengeluh terkait kebijakan tersebut. Berbagai keluhan itu banyak diungkap para orang tua di media sosial.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim diminta untuk mendengarkan jerit orang tua siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari RRI, Anggota DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, salah satu keluhan orang tua yakni tidak sanggup untuk menyediakan smartphone atau komputer dalam proses belajar secara online.

"Bayangkan kalau anak yang sekolah tiga atau empat orang di satu keluarga, berarti orang tuanya harus membeli tiga sampai empat smartphone atau komputer. Kuota internet yang dibutuhkan pun akan lebih besar," kata Saleh.

Baca Juga: Cek Fakta: Indonesia Dikabarkan Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Selain masalah itu, keluhan lainnya yakni kesulitan membagi waktu karena orang tua punya kesibukan lain yang juga cukup menyita waktu.

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x