PR CIANJUR - Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan di sejumlah daerah masih menuai polemik.
Pasalnya, banyak orang tua siswa yang merasa keberatan dari segi ekonomi terutama pada kondisi yang tidak stabil seperti sekarang.
Kebutuhan kuota internet menjadi salah satu yang penting agar siswa bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Namun, tak semua orang tua siswa mampu membelikan kuota internet.
Permasalahan lain, yakni tak semua siswa bisa mendapatkan akses internet dan juga tidak semua siswa memiliki smartphone atau komputer.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Pilih Hewan Kurban, Berikut Tips yang Perlu Anda Perhatikan
Sebelumnya, Kemendikbud sudah melakukan survei ke lapangan terkait PJJ. Namun, menurut Himmatul survei tersebut dinilai bertentangan dengan kondisi masyarakat di lapangan.
"Kemendikbud telah melakukan survei untuk mengevaluasi PJJ, tetapi responden yang dilibatkan hanya mereka yang punya smartphone," katanya.
Berdasarkan hasil survei, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan kendala terkait kuota internet merupakan salah satu permasalahan utama yang ditemukan selama PJJ.
Nadiem Makarim mengatakan selama kunjungan tersebut, dirinya mendapat banyak pelajaran dan masukan.
Baca Juga: Diundang di Podcast Deddy Corbuzier, Putra Siregar Mengaku Ponsel yang Dijualanya Asli
Artikel Rekomendasi