Gambar Pertama Lubang Hitam di Pusat Galaksi Diungkap Para Astronom

14 Mei 2022, 19:41 WIB
Ini adalah gambar pertama Sagitarius A* (singkatnya Sgr A*), lubang hitam supermasif di pusat galaksi./Reuters-Yonhap /


JENDELA CIANJUR - Para astronom mempresentasikan gambar lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti untuk pertama kalinya.

Objek yang dikenal sebagai Sagitarius A* berjarak 27.000 tahun cahaya dari Bumi, kata para ilmuwan misi dalam sebuah pernyataan.

Gambar menunjukkan lingkungan lubang hitam supermasif, karena objek itu sendiri tidak terlihat oleh alam, dan ditangkap oleh Event Horizon Telescope (EHT), kombinasi dari delapan observatorium radio di empat benua, yang bersama-sama membentuk semacam teleskop super. .

Ini menunjukkan wilayah tengah yang gelap dikelilingi oleh struktur berbentuk cincin yang cerah.

Pada tahun 2019, para peneliti EHT mempresentasikan gambar pertama dari lingkungan sekitar lubang hitam, yang juga menggambarkan cincin bercahaya dengan pusat gelap.

Baca Juga: 7 Tom and Jerry Versi Idola Kpop, Ada Jin - Jungkook BTS dan Taeyong - Doyoung NCT

Gambar 2019 berasal dari lubang hitam yang jauh lebih besar dan lebih masif di pusat galaksi M87, sekitar 55 juta tahun cahaya jauhnya.

Meskipun lubang hitam di pusat Bima Sakti lebih dekat dengan Bumi, pengamatan terbukti sulit.

"Radiasi lubang hitam M87 konstan selama berjam-jam. Objek di pusat Bima Sakti, di sisi lain, berubah selama beberapa menit," jelas Anton Zensus, astrofisikawan dan direktur di Max Institut Planck untuk Radio Astronomi (MPIfR) di Bonn.

"Oleh karena itu kami harus mengembangkan metode evaluasi yang benar-benar baru," katanya.

Para astronom berasumsi bahwa ada lubang hitam di pusat sebagian besar galaksi. Karena massanya yang ekstrim, mereka tidak membiarkan cahaya keluar, membuat mereka praktis tidak terlihat.

Namun, sebelum materi ditarik ke dalam lubang hitam, ia memanas dengan kuat dan memancar dengan terang. Cahaya karakteristik ini dapat dilihat dalam warna kemerahan pada gambar.

Baca Juga: Frenkie De Jong Siap Merapat ke Manchester United, Rio Ferdinand : Tak Besar Tetapi Dia Cepat

"Kami tercengang dengan seberapa baik ukuran cincin itu sesuai dengan prediksi dari Teori Relativitas Umum Einstein," kata Ilmuwan Proyek EHT Geoffrey Bower dari Institut Astronomi dan Astrofisika, Academia Sinica, Taipei.

"Pengamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah sangat meningkatkan pemahaman kita tentang apa yang terjadi di pusat galaksi kita, dan menawarkan wawasan baru tentang bagaimana lubang hitam raksasa ini berinteraksi dengan lingkungan mereka."***

Editor: Gugum Budiman

Sumber: Koreatimes

Tags

Terkini

Terpopuler