Pemerintah Terus Maksimalkan Pembangunan, Menkeu Sri Mulyani Imbau SBSN Digunakan Secara Maksimal

20 Januari 2021, 18:14 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati. /Dok. Kemenkeu RI.

PR CIANJUR – Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI), Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah terus berupaya memaksimalkan pembangunan.

Upaya memaksimalkan pembangunan itu di antaranya mulai dari bidang pendidikan hingga kesehatan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan akan berakhir.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Tahun 2021 di Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 3 Kali, Pemkab Sleman Belum Perbolehkan Pengungsi untuk Pulang

“Di dalam suasana Covid-19 kita tidak melupakan kegiatan pembangunan. Kita tetap berharap meski dalam suasana Covid-19 menjalankan program pembangunan,” kata Sri Mulyani.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, Sri Mulyani menegaskan pembangunan di bidang kesehatan menjadi fokus utama pemerintah saat ini.

“Di bidang kesehatan jelas banyak tidak hanya tangani Covid-19, tapi juga upgrade rumah sakit,” ujar Sri Mulyani lagi.

Karenanya, pembiayaan bersifat kreatif harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengakali krisis ekonomi dalam pandemi Covid-19.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Dipuji DPR: Calon Kapolri Ini Cerdas dan Bertangan Dingin

Sri Mulyani menjelaskan salah satu pembiayaan kreatif itu adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dimulai sejak tahun 2013.

Kementerian dan lembaga setingkatnya semakin ke sini banyak yang mengikuti program SBSN tersebut. Dari awalnya hanya satu, sekarang sudah delapan.

“Nilai pembiayaannya secara akumulatif mencapai Rp145,84 triliun,” ucap Sri Mulyani menjelaskan.

Sri Mulyani memaparkan, penggunaan SBSN dalam rangka membiayai proyek infrastruktur negara adalah upaya dalam meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit: Penegakkan Hukum Harus Tegas Namun Humanis

“Terkait SBSN yang dihubungkan dengan proyek maka kerjasama sangat erat dengan kementerian/lembaga menjadi luar biasa penting.”

“Kinerja dan kualitas dari proyeknya harus baik karena dibiayai sebuah instrumen yang mengandung elemen syariah tentu kita punya kewajiban moral untuk menjaganya,” icapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfriman pembiayaan proyek sepanjang Tahun 2020 dengan SBSN mencapai 90,96 persen.

“Secara umum realisasi SBSN 2020 cukup memuaskan dan kami memberikan apresiasi kepada bapak ibu pelaksana proyek SBSN atas capaian kinerja di tahun 2020,” kata Luky Alfriman.

Baca Juga: Persib Bandung Perpanjang Kontrak Pemain, Ini Kata Robert Rene Albert

Realisasi proyek dengan SBSN mencapai 90,96 persen sudah memuaskan kata Luky. Namun, masih harus ditingkatkan.

“Tentunya menjadi perhatian dan evaluasi kita bersama hal yang sudah baik untuk dipertahankan dan hal yang masih kurang baik bisa kita tingkatkan,” ucap Luky.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler