Kenaikan Hargai Cabai Rawit dan Ikan Segar Picu Inflasi pada Februari 2021, BPS: Paling Tinggi di Mamuju

1 Maret 2021, 18:42 WIB
Ilustrasi cabai rawit. /ANTARA FOTO/Asprillia Dwi Adha.

PR CIANJUR - Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan dampak dari kenaikan harga cabai rait dan ikan segar.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Suhariyanto dalam kesempatan jumpa pers di Jakarta, Senin 1 Maret 2021.

Dikatakan Suhariyanto, kenaikan harga cabai rawit dan ikan segar jadi pemicu terjadinya inflasi pada Februari 2021 sebesar 0,10 persen.

Baca Juga: Lakukan Cara Sederhana Berikut untuk Dapatkan Tubuh yang Bugar di Sela-sela Kesibukan Bekerja

"Cabai rawit dan ikan segar sama-sama menyumbang andil inflasi 0,02 peren pada Februari 2021," ujar Suhariyanto.

Lebih lanjut, dia mengatakan kenaikan harga cabai rawit terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK).

Adapun kenaikan harga cabai rawit tertinggi terjadi di Pangkalpinal sebesar 39 persen dan Merauke sebesar 38 persen.

Di samping itu, cuaca buruk yang terjadi di beberapa wilayah, membuat komoditas ikan segar alami kenaikan harga. Karena nelayan tidak melaut dan pasokan menjadi terbatas.

Baca Juga: Kandaskan Sheffield United 2-0, Liverpool Berhasil Hentikan Tren Negatif Mereka di Liga Inggris

Kenaikan inflasi pada bulan ini, juga disumbang dari komoditas lain, yaitu kenaikan tarif jalan tol 0,02 persen dan tarif angkutan udara dengan andil 0,01 persen.

“Tarif jalan tol mengalami kenaikan mulai 17 Januari 2021 di beberapa ruas jalan tol seperti di Surabaya dan Bekasi dan menyumbang inflasi di 56 kota IHK,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara.

Sementara itu, tomat, cabai merah menjadi komponen komoditas penahan inflasi dengan sama-sama menyumbang 0,01 persen.

Selain tomat dan cabai merah, komponen penahan inflasi ada daging ayam ras dan telur ayam ras yang masing-masing menyumbang deflasi 0,02 persen.

Baca Juga: Token Listrik Gratis Maret 2021, Begini Cara Mendapatkannya

“Komoditas lain yang menjadi deflasi adalah harga emas yang mengalami penurunan dan menyumbang andil 0,02 persen, karena harga emas batangan dan logam mulia turun dan berpengaruh ke harga emas perhiasan dibandingkan Januari di 78 kota IHK,” kata Suhariyanto.

Sebanyak 56 kota mengalami inflasi selama Februari 2021. Sementara 34 kota mengalami deflasi dari keseluruhan 90 kota IHK, sebagaimana yang disampaikan Suhariyono.

Deflasi terendah masing-masing terjadi di Malang dan Tarakan 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55 persen.

Bencana yang menimpa kota Mamuju, berdampak pada naiknya inflasi pada periode Februari. Mamuju menjadi kota dengan inflasi tertinggi periode Februari 2021.

Baca Juga: Seorang Perempuan Ditemukan Tewas dalam Kamar Hotel di Kediri, Kapolresta: Ada Luka di Bagian Kepala Belakang

“Inflasi tertinggi pada Februari terjadi di Mamuju, atau sama seperti di Januari, karena Mamuju belum pulih usai adanya musibah. Tapi inflasi Februari ini menurun karena adanya penurunan harga ikan segar,” kata Suhariyono.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler