Network
Andin semakin ngedrop dan terpuruk. Ia selalu bersedih mengingat semua hari bahagia bersama Reyna. Andin pun, terus menangis begitu juga semua keluarga besar Pondok Pelita sedang bersedih. Mereka terus berusaha keras mencari Reyna.
Aldebaran, kesal ke Andin karena terus memikirkan Reyna dan tekanan darahnya terus naik. Balon biru pun, terancam. Aldebaran Angga punya ide agar menyebarkan selembaran yang menjanjikan hadiah besar untuk orang yang menemukan Reyna. Tapi, masih menimbang-nimbang karena khawatir Andin tahu selebaran itu.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Mabes Polri Geledah Rumah Terduga Teroris di Dukuh Ngunut Sukoharjo
Tak hanya keluarga besar Pondok Pelita yang membantu mencari Reyna. Tapi, Michi dan Angga pun ikut melakukan pencarian. Michi menelepon Angga, melihat Reyna sedang ada di tengah jalan.
Angga pun, menyusul ke lokasi Michi. Mereka kemudian mencari dengan berpencar. Michi melihat gadis kecil seperti Reyna terus berjalan ke arah jurang. Michi terus berteriak memanggil Reyna.
Michi melihat Reyna naik ke mobil box. Saat akan dikejar, mobil box itu keburu kabur. Michi tak bisa mengejarnya.
Sementara itu, Nino justru sibuk mencurigai kalau Keisya bukan anaknya. Ia melakukan tes DNA. Ricky yang tahu soal hal itu pun marah.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok Senilai Rp297,6 Miliar
Ricky dan Nino kebingungan harus berbuat apa. Mereka, sama-sama mencari simpatik keluarga Elsa. Saat itu, Nino baru tahu kalau golongan darah dirinya, Keisya dan Ricky sama. Yakni, bergolongan darah A. Nino mulai curiga ke Ricky. Ia khawatir Keisya bukan anaknya.
Ricky berhasil mengambil simpati keluarga Elsa. Ia membawa pendonor mahasiswanya Rafael. Nino pun kalah satu nol. Ia ngambek keluar dari rumah sakit.
Artikel Rekomendasi