"Sampai hari ini BNPT tak pernah mengeluarkan selebaran bahwa UAS adalah teroris. Saya belum pernah ditangkap," jelasnya.
UAS pun memberikan klarifikasi soal penolakannya di Swiss.
Baca Juga: Jefri Nichol Mengaku Bahagia Ciuman Sama Wulan Guritno, Tegaskan Dirinya Lurus
"Di Swiss saya minta penjelasan, mereka perlihatan lembaran fax gambar saya diusir dari Amsterdam. Padahal itu (ke Swiss) kunjungan saya pertama (ke Eropa)," katanya.
Menurutnya, penolakan tersebut terkait adanya pesan dari tanah air.
"Mereka tidak kenal Abdul Somad. Mereka dapat kiriman. Mereka dapat pesan bahwa orang yang mau masuk ini pernah diusir dari Amsterdam. Padahal saya belum pernah masuk Amsterdam," katanya.
"Jadi sumbernya dari dalam negeri?," tanya Karni Ilyas.
"Lalu bagaimana orang Amsterdam atau Hong Kong itu kenal dengan saya. Saya bukan Zakir Naik yang ceramahnya bahasa Inggris. Saya menggunakan bahasa kampung, bahasa Indonesia," jawab UAS.
UAS pun menyatakan bahwa Singapura merupakan kampung halamannya. Ia pun menyinggung singkat sejarah Singapura.
Menurutnya, Singapura dulunya dikuasai bangsa Melayu yang dikenal dengan Kerajaan Tumasik.
Artikel Rekomendasi