Dilansir Jendela Cianjur dari Koreaboo, Rabu, 1 Juni 2022, dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Jennie mengungkapkan bahwa dia dapat menyesuaikan diri dengan negara baru dalam satu hari.
Dia tidak murung mencari ibunya. Justru sebaliknya, ketika ibunya meneleponnya pada hari kedua, dia hanya ingin kembali ke trampolinnya.
"Saya sebenarnya lebih bahagia daripada siapa pun yang saya kenal. Saya beradaptasi secara harfiah dalam sehari seperti, ibu saya menelepon saya pada hari kedua saya dan bertanya, Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu merindukanku? Dan saya berkata, Bu, saya harus pergi, saya punya trampolin untuk dilompati!" kata Jennie.
Segera, dia dihadapkan pada perbedaan budaya yang sangat besar antara Selandia Baru dan Korea, khususnya dalam sistem pendidikan.
Anak-anak di Korea akan pergi ke hagwon sekolah menjejalkan sepulang sekolah dan tinggal di sana sampai larut malam, dan Jennie tidak terkecuali.
Namun, di Selandia Baru, dia bebas bermain sesuka hatinya. Jennie muda segera melakukannya dan sangat menikmatinya daripada menghadiri sekolah menjejalkan.
Baca Juga: Joe Biden Puji BTS : Bukan Hanya Karena Bakat yang Hebat, Ada yang Lebih Penting
Jennie mengatakan, "Ketika saya tinggal di Korea, hingga usia 10 tahun, saya akan pergi ke hagwon [for-profit cram school], atau belajar, atau pergi ke sekolah. Pendidikan Korea sangat berbeda. Tidak banyak hal luar yang terjadi."
"Lalu saya pergi ke Selandia Baru, dan mereka bilang saya bisa berlari dan bermain setiap hari! Sedih rasanya jauh dari keluarga saya, tapi saya sangat senang berada di sana," lanjut Jennie.
Artikel Rekomendasi