Ledakan di Belgorod Rusia Tewaskan Tiga Orang dan Puluhan Bangunan Rusak

3 Juli 2022, 16:53 WIB
Media Rusia melaporkan terjadi ledakan besar di fasilitas Kementerian Pertahanan Rusia di Belgorod.* /Twitter / @eugene_press

JENDELA CIANJUR - Sebuah ledakan terjadi Kota Belgorod, Rusia, dekat perbatasan Ukraina yang menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan bangunan tempat tinggal rusak.

Akibat ledakan itu, sebanyak 11 gedung apartemen dan 39 rumah pribadi rusak, termasuk lima yang hancur, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov melalui aplikasi pesan Telegram.

Gladkov mengatakan sebelumnya bahwa "insiden" tersebut sedang diselidiki. "Mungkin, sistem pertahanan udara bekerja," tulisnya dikutip dari Reuters, Minggu 3 Juli 2022.

Baca Juga: UKRAINA NEKAT! Akan Gelar Kembali Liga Sepak Bola di Bulan Agustus, Meski Perang dengan Rusia Belum Usai

Rangkaian ledakan tersebut juga mengakibatkan empat orang terluka dan dua orang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan secara independen. Tidak ada reaksi langsung dari Ukraina atas laporan tersebut.

"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk kota kepada Reuters.

Baca Juga: 100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina: Pasukan Putin Hanya Bisa Menguasai 20 Persen Ukraina


Dia mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.

"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya.... Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya keluar dari barisan."

Belgorod, sebuah kota berpenduduk hampir 400.000 sekitar 40 km di utara perbatasan dengan Ukraina, adalah pusat administrasi wilayah Belgorod.

Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022, ada banyak laporan serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Viral Indomie Berserakan di Lokasi Perang Ukraina, Tentara Rusia: Ini Tidak Diperjualbelikan di Sini

Serangan ini pun dituding Moskow sebagai aksi Kiev yang melakukan serangan tersebut.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan sebelumnya tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis.

Semantara Ukraina dan sekutunya di Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan. ***

Editor: Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler