Bukan Hanya Melalui Droplet, Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

6 Juli 2020, 16:48 WIB
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/PIXABAY/ Gerd Altmann

PR CIANJUR - Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa virus corona atau Covid-19 itu hanya dapat menyebar dari orang terinfeksi ke orang lain melalui percikal cairan atau droplet yang keluar dari hidung atau mulut.

Biasanya droplet itu keluar ketika seseorang yang terinfeksi virus corona batuk, bersin atau berbicara tanpa mengenakan masker.

Baru-baru ini, para ilmuwan mengatakan bahwa penularan virus corona itu terbukti dapat melalui udara dan membuat banyak orang terinfeksi.

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari New York Times, pada Senin, 6 Juli 2020, sebanyak 239 ilmuwan mengaku telah mengantongi bukti baru bahwa virus corona dapat menular melalui partikel sangat kecil di udara.

Berdasarkan klaim tersebut, para pakar pun mendesak WHO untuk merevisi rekomendasi yang lebih aman, agar penuluran virus corona ini dapat dicegah.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Eucalyptus yang Jadi Bahan Dasar Kalung Antivirus Buatan Kementan

Dalam surat terbuka yang disampaikan kepada WHO, 239 ilmuwan dari 32 negara menjelaskan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa partikel yang lebih kecil virus corona dapat menginfeksi manusia.

Jika penularan melalui udara merupakan faktor penting dalam pandemi ini, terutama di ruang publik dengan ventilasi yang buruk, masker mungkin akan diperlukan di dalam ruangan.

Bahkan, petugas kesehatan mungkin membutuhkan jenis masker N95 yang dapat menyaring tetesan pernapasan terkecil saat mereka merawat pasien virus corona.

Selain itu, sistem ventilasi di sejumlah ruangan mungkin perlu diperbaiki dan menambah filter baru yang lebih kuat.

Baca Juga: Khusus Zona Hijau, Berikut 6 Syarat Wajib Sekolah yang Ingin Langsungkan Belajar Tatap Muka

Sejak muncul klaim tersebut, WHO memilih tidak berkomentar banyak. Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO tentang pengendalian infeksi, mengatakan bahwa bukti virus corona yang dapat menyebar melalui udara itu tidak meyakinkan.

"Kami berulang kali menyatakan bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin namun tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat bahkan jelas," ujar Dokter Benedetta.

Sementara itu, sejak awal April 2020, 36 pakar kualitas udara dan aerosol telah mendesak WHO untuk mempertimbangkan terkait penularan corona lewat udara karena jumlah bukti semakin banyak ditemukan.

Salah satu pakar Dokter Morawska menyoroti sejumlah kejadian yang menjadi pertanda telah terjadi penularan lewat udara, terutama di tempat yang ventilasi udaranya buruk dan penuh dengan orang.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Berikut 10 Fenomena Langit yang Akan Muncul di Bulan Juli 2020

Selain itu, menurut Dr Bill Hanage seorang epidemiologis di Sekolah Kesehatan Umum Harvard T.H Chan, mengatakan percikan yang ada di udara bisa saja menular ke orang.

"Kami mengetahui penularan lewat udara berarti ada percikan yang mengambang di udara dan bisa menulari Anda hingga beberapa jam kemudian," ujar Hanage.

Hingga kini, WHO belum memberikan jawaban lebih lanjut terkait klaim tersebut, yang terpenting penduduk di setiap negara harus tetap menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan virus corona.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: NY Times

Tags

Terkini

Terpopuler