Salju Merah Muda Ditemukan di Pegunungan Alpen, Diduga Muncul akibat Alga

7 Juli 2020, 15:04 WIB
Para ilmuwan di Italia tengah meneliti munculnya salju berwarna merah muda di Pegunungan Alpen, dengan ketinggian 2.618 mdpl. /AFP/AFP/ Miguel Medina

PR CIANJUR - Para ilmuwan di Italia tengah menyelidiki kemunculan salju misterius berwarna merah muda di Pegunungan Alpen, tepatnya di Passo Gavia.

Lokasi tersebut berada di ketinggian 2.618 mdpl atau 8.590 kaki, dekat Pellizzano, Italia.

Dilansir oleh Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Science Alert pada Selasa 7 Juli 2020, warna merah muda itu diduga disebabkan oleh munculnya alga yang mempercepat efek perubahan iklim.

Mauro, salah satu ilmuwan yang sebelumnya telah mempelajari keumunculan alga di gletser Morteratsch di Swiss mengatakan bahwa alga itu tidak berbahaya, ini adalah fenomena alam yang terjadi selama periode musim semi dan musim panas di lintang tengah dan juga di Polandia.

Baca Juga: Pemprov Bali Kembali Buka Perjalanan Wisata, Berikut 6 Syarat yang Harus Dipenuhi

Namun, jawaban tersebut masih diperdebatkan, karena belum diketahui dari mana asalnya alga tersebut.

Tetapi menurut seorang ilmuwan dari National Research Council Italia, Biagio menyebutkan alga jenis ini juga ditemukan di gletser Presena, Greenland.

Alga tersebut dikenal sebagai Ancylonema nordenskioeldii, dan muncul di wilayah yang kerap disebut dark zone di Greenland.

Para ilmuwan mengklaim alga itu tidak berbahaya, namun dampaknya diduga bisa membahayakan Bumi.

“Alga ini tidak berbahaya. Ini adalah fenomena alam yang biasa muncul saat musim semi dan musim panas di area kutub,” tutur Di Mauro

Baca Juga: Bukan Hanya Melalui Droplet, Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

Peniliti dari National Research Council, Italia, Biagio sedang mengambil sampel salju berwarna merah muda. AFP/ Miguel Medina

Es misterius tersebut dapat memantulkan lebih dari 80 persen radiasi Matahari kembali ke atmosfer, tetapi ketika alga muncul, itu akan menggelapkan warna salju sehingga akan menyerap panas dan membuat salju mencair lebih cepat.

"Segala sesuatu yang menghitamkan warna salju akan menyebabkan salju mencair karena mempercepat penyerapan radiasi. Kami sedang mencoba untuk mengukur efek dari fenomena lain selain ulah manusia dalam pemanasan Bumi," kata Mauro.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Eucalyptus yang Jadi Bahan Dasar Kalung Antivirus Buatan Kementan

Mencairnya es kutub, akan berimbas besar pada keberlangsungan hidup manusia. Daratan mungkin saja bisa tenggelam akibat es kutub yang mencair.

Bukan berimbas pada manusia saja, populasi hewan yang hidup di kutub dapat dipastikan akan mati kelaparan dan mereka akan segara punah dari muka Bumi. 

Saat ini Mauro dan para ilmuwan lainnya masih terus meneliti bagaimana cara alga tersebut bisa menyebar ke wilayah lainnya, sehingga tidak berdampak pada perubahan iklim di Bumi.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler