Vaksin Covid-19 Disebut Peneliti Tidak Hasilkan Kekebalan Tubuh

16 Oktober 2020, 09:48 WIB
Ilustrasi vaksinasi. /

PR CIANJUR - Pengembangan vaksin untuk virus Covid-19 saat ini tengah 'diperlombakan' tiap negara di dunia.

Hal tersebut dilakukan agar wabah mematikan tersebut bisa segera berakhir dan masyarakat dunia bisa kembali beraktivitas secara normal.

Sayangnya, tidak semua pengembangan vaksin Covid-19 berjalan dengan mulus.

Baca Juga: Pengamat Sebut Kunjungan Prabowo ke AS Sebagai Angin Segar Pilpres 2024

Ada beberapa jenis dari vaksin-vaksin tersebut yang malah menimbulkan munculnya penyakit lain.

Salah satunya berdasarkan laporan yang dibuat Lancet Infectious Disease Journal tentang kisah seorang pria asal Nevada, Amerika Serikat yang dua kali terinfeksi Covid-19.

Pria 25 tahun tersebut pertama kali terserang Covid-19 pada April dengan gejala ringan dan segera sembuh setelahnya.

Namun, pada akhir Mei, ia kembali terinfeksi corona. Bedanya, kali ini pria tersebut mengalami gejala yang lebih buruk dan serius.

Baca Juga: Prabowo Subianto Tiba Di AS, Ini Agenda Menhan Selama di Amerika Serikat

Heran melihat fenomena ini, peneliti pun mulai melakukan observasi terhadap vaksin yang diberikan.

Hasilnya, ada dugaan bahwa vaksin Covid-19 yang dibuat saat ini tidak menghasilkan kekebalan tubuh yang dibutuhkan.

"Mungkinkah Coronavirus ini memiliki banyak galur dan bermutasi sehingga Anda bisa kebal terhadap satu virus.

"Lalu rentan terhadap galur yang berbeda?" ujar Profesor kedokteran di LSU Medical School, Dr. Najy Masri.

Hal ini kemudian serupa dengan pernyataan yang dikeluarkan ahli virologi dari Universitas Tulane Dr. Robert Garry.

Baca Juga: 16 Oktober 2020 Diperingati Sebagai Hari Parlemen Indonesia, Ini Sejarahnya

Telah terbit sebelumnya di Portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul: "Gawat! Peneliti Duga Tak Ada Kekebalan untuk Covid-19, Benarkah Vaksin Tak Efektif?".

Ia meyakini bahwa Covid-19 bisa bermutasi sehingga vaksin tidak mungkin menghasilkan kekebalan tubuh.

"Saya pikir Anda akan menemukan sebagian besar orang yang mempelajari virus corona tahu bahwa kekebalan bisa berumur pendek," terangnya.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Permudah Kegiatan Usaha, Baleg DPR: Ada 17 Pasal Sebagai Karpet Merah untuk UMKM

Menurutnya, hal ini juga akan berdampak pada pemberian dan efektivitas vaksin yang saat ini tengah dikembangkan.***(Dinar Firda Rosa/Portal Jember)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler