Mohon Maaf, Ada Kabar Kurang Baik Bagi Penyitas Covid-19, Hasil Penelitian Besar di AS

- 10 Februari 2022, 15:04 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/geralt

JENDELA CIANJUR - Ada kabar yang kurang menyenangkan bagi para penyitas Covid-19.

Hal itu berdasarkan hasil penelitian terbaru tentang Covid-19 yang dirangkum oleh Reuters.

Namun, beberapa penelitian tersebut masih yang memerlukan studi lebih lanjut untuk menguatkan temuan dan ada juga yang belum disertifikasi oleh peer review.

Baca Juga: Jadwal Sholat Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya di Jakarta, Bandung, Cianjur, Kamis 10 Februari 2022

Dilansir Jendela Cianjur dari Reuters, sebuah penelitian terbaru menyebutkan, risiko masalah jantung baru jauh lebih tinggi setelah pemulihan Covid-19.

Sebuah penelitian besar menemukan, lama setelah pemulihan dari Covid-19, orang menghadapi risiko yang jauh lebih tinggi untuk masalah jantung baru.

Para peneliti di Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat (AS) membandingkan tingkat masalah kardiovaskular baru.

Baca Juga: Jungkook BTS Trending Setelah Bagikan Its Take Two Fiji Blue, Ini Respon Penyanyi Asli

Responden adalah 153.760 orang yang terinfeksi virus Corona sebelum vaksin tersedia, 5,6 juta orang yang tidak tertular virus, dan 5,9 juta orang lainnya yang datanya dikumpulkan sebelum pandemi.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin di Nature Medicine, rata-rata satu tahun setelah pemulihan mereka dari fase akut infeksi, para penyintas Covid-19 memiliki risiko 63% lebih tinggi untuk serangan jantung.

Mereka juga memiliki risiko 69% lebih tinggi untuk masalah irama jantung tidak teratur, risiko stroke 52% lebih tinggi, risiko gagal jantung 72% lebih tinggi, dan risiko hampir tiga kali lebih tinggi dari pembekuan darah yang berpotensi fatal di paru-paru.

Baca Juga: Layangan Putus Tayang Perdana di RCTI, Ini Sosok Sebenarnya 'Lydia' di Dunia Nyata

Persentase tersebut merupakan perbandingan antara responden dari kelompok penyitas Covid-19 dan dua kelompok lainnya.

Salah satu peneliti dari Sistem Perawatan Kesehatan VA St. Louis dan Universitas Washington di St. Louis, Ziyad Al-Aly, peningkatan risiko di antara mantan pasien Covid-19 terbukti pada tua dan muda.

Begitu juga dengan responden kulit hitam dan putih, pria dan wanita, orang dengan dan tanpa diabetes, serta dengan dan tanpa penyakit ginjal, serta perokok dan bukan perokok.

Baca Juga: AS Godok Rekomendasi Perpanjangan Interval 2 Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

"Risikonya tinggi bahkan pada orang yang memiliki Covid-19 ringan dan tidak perlu dirawat di rumah sakit untuk itu. Itu benar-benar tidak menyelamatkan siapa pun," kata Al-Aly kepada Reuters.

Oleh karena itu, menurut dia, orang dengan Covid-19 harus memperhatikan kesehatan mereka dan mencari perawatan medis jika mereka mengalami gejala seperti nyeri dada, tekanan dada, jantung berdebar, bengkak di kaki, dll.***

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x