Kian Terdesak, Ukraina Minta Tolong Dunia Internasional, Kuleba : Embargo Minyak Rusia!

- 26 Februari 2022, 15:25 WIB
Tentara Ukraina berjaga-jaga di ibu kota Kyiv.
Tentara Ukraina berjaga-jaga di ibu kota Kyiv. /Reuters/Gleb Garanich/

JENDELA CIANJUR - Hingga invasi hari ketiga, belum ada tanda-tanda Rusia akan mengendorkan serangannya kepada Ukraina.

Bahkan, satu per satu kota, pulau, infrstruktur Ukraina berjatuhan ke tangan kekuasaan Rusia.

Kota Kiev, ibu kota Ukraina, semakin terkepung. Pasukan Rusia terus merangsek dan sejumlah pertempuran dilaporkan sudah terjadi di pinggiran Kota Kiev.

Baca Juga: Pendukung Ganjar Mulai Tancap Gas! Deklarasi Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

Desingan peluru kian sering terdengar dan rudal terus diarahkan ke kota-kota besar Ukraina.

Kian geram dengan Rusia, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menyerukan isolasi penuh Rusia, termasuk embargo pembelian minyak mentah Rusia.

"Saya menuntut dunia: mengisolasi Rusia sepenuhnya, mengusir duta besar, embargo minyak, merusak ekonominya," tulis Kuleba di Twitter, seperti dilansir jendela Cianjur dari Al Jazeera, Sabtu, 26 Februari 2022.

Baca Juga: Polandia, Lithuania, dan Jerman Godok Paket Sanksi Berat untuk Rusia, Pasca Invasi Ukraina

Sebelumnya, gelombang sanksi sudah menghujani Rusia dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, sejumlah negara sedang mempertimbangkan untuk memberi sanksi kepada Belarus yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, dan Uni Eropa (UE) mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada Putin dan menteri luar negerinya, Sergey Lavrov. Uni Eropa dengan suara bulat setuju untuk membekukan aset mereka.

Para menteri UE mengatakan bahwa sanksi lebih lanjut masih mungkin terjadi, termasuk mengeluarkan Rusia dari SWIFT, sistem dominan untuk transaksi keuangan global.

Baca Juga: Rusia Berhasil Rebut Kota Melitopol dari Tangan Ukraina, Kiev Makin Tersudut?

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan sanksi itu menunjukkan "ketidakberdayaan total" Barat.

“Kau akan bicara dengan siapa? … Tenaga nuklir, negara besar; dengan siapa kamu memutuskan untuk bermain?” Zakharova mengatakan dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Sebagai pembalasan atas larangan Inggris pada penerbangan Aeroflot, otoritas penerbangan sipil Rusia melarang penerbangan Inggris ke dan di atas Rusia mulai Jumat.

Baca Juga: Rusia Klaim Sudah Hancurkan 118 Fasilitas Infrastruktur Milik Ukraina, 11 Lapangan Udara Dikuasai

Hari ini, Polandia, Lithuania dan Jerman mengaku akan mempersiapkan sanksi berat kepada Rusia yang dinilai sudah merusak tatanaman kehidupan damai di kawasan Eropa.

Dilansir Jendela Cianjur dari Al Jazeera, Sabtu, 26 Februari 2022, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda akan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Polandia, Piotr Muller, di Twitter, mereka akan bertemu untuk membahas sanksi terhadap Rusia.

Baca Juga: Rusia Berhasil Rebut Kota Melitopol dari Tangan Ukraina, Kiev Makin Tersudut?

“Atas inisiatif Perdana Menteri Morawiecki, pertemuan akan diadakan di Berlin hari ini. Perdana Menteri Morawiecki bersama dengan Presiden Lithuania akan mengadakan pembicaraan dengan Kanselir Jerman,” kata Muller dalam sebuah tweet.

Ia menambahkan, “Uni Eropa (UE) harus segera mengadopsi paket sanksi keras yang kejam terhadap Rusia.”***

Editor: AR Rachmawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini