Penyerangan Tentara Israel ke Masjid Al Aqsa Dikecam IKADI, Ajak Umat Islam Indonesia Gelar Qunut Nazilah

- 17 April 2022, 09:25 WIB
Ikatan Dai Indonesia (IKADI) meminta Israel menghentikan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina, menyusul insiden bentrokan di Masjid Al Aqsa pada Jumat, 15 April 2022.
Ikatan Dai Indonesia (IKADI) meminta Israel menghentikan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina, menyusul insiden bentrokan di Masjid Al Aqsa pada Jumat, 15 April 2022. /Reuters/

JENDELA CIANJUR - Penyerangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa sehingga mengakibatkan 150 warga Palestina terluka dan ratusan lainnya ditangkap seusai Shalat Jum'at 15 April 2022 lalu dikecam Ikatan Dai Indonesia (IKADI).

 

"Mengecam keras penyerbuan yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel terhadap Masjidil Aqsha yang merupakan tempat suci sekaligus kiblat pertama bagi umat Islam," tegas Ketua Umum Pengurus Pusat IKADI, Ahmad Kusyairi Suhail dalam keterangan tertulisnya, Minggu 17 April 2022.

Baca Juga: Israel Serang Jemaah Shalat Subuh di Masjid Al Aqsa, Fadli Zon: Seharusnya PBB Tak Lepas Tangan

IKADI pun menuntut otoritas Zionis Israel untuk menghentikan segala macam bentuk pelecehan terhadap tempat suci umat Islam di Palestina, Khususnya Masjid Al Aqsa dan menjamin agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

 

"Otoritas zionis Israel harus mengakhiri segala macam bentuk kekerasan, penindasan dan pembantaian yang ditujukan terhadap rakyat Palestina, juga menjamin dan melindungi hak-hak mereka untuk beribadah dan menjalankan hak-hak sipil mereka, serta menuntut dibukanya akses kepada dunia luar untuk memantau langsung kondisi mereka," bebernya.

Baca Juga: Tentara Israel Serang Jemaah Masjid Al Aqsa, Perdana Menteri Malaysia Keluarkan Kutukan

Tak hanya itu, IKADI juga mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil sikap tegas dan langkah konkret untuk melindungi Masjid Al Aqsa. Sekaligus menghentikan tragedi kemanusiaan di Palestina melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan berbagai organisasi internasional lainnya.

Halaman:

Editor: Prasetyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x