JENDELA CIANJUR - Wilayah udara Turki telah ditutup untuk pesawat militer dan sipil yang membawa pasukan dari Rusia ke Suriah setelah pembicaraan dengan Moskow.
Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Selama penerbangannya ke Uruguay pada hari Sabtu, Cavusoglu mengatakan bahwa Turki telah memberikan izin kepada Rusia untuk menggunakan wilayah udaranya dalam "interval tiga bulan", tetapi yang terakhir berakhir pada bulan April.
"Selanjutnya penerbangan telah dihentikan," kata Cavusoglu mengutip dari Middle East Eye, Miggu 24 April 2022,seraya menambahkan bahwa dia menyampaikan keputusan itu kepada Sergei Lavrov, yang kemudian menyampaikannya kepada Presiden Vladimir Putin.
Tidak ada tanggapan segera atas pengumuman Turki dari Rusia, yang bersama-sama dengan Iran telah menjadi pendukung penting Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang saudara di negara yang dilanda perang itu.
Turki telah mendukung pemberontak Suriah selama konflik.
Selama sambutannya, Cavusoglu mencatat bahwa larangan itu akan berlaku selama tiga bulan dan bahwa prosesnya sedang dilakukan melalui dialog mengenai Konvensi Montreux dan hal-hal lain.
Anggota NATO, Turki, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam dan telah bertindak sebagai penengah antara keduanya sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Artikel Rekomendasi