Seperti diketahui, Tupolev TU-160 merupakan pesawat tempur terberat di dunia yang berjenis pembom terbesar berat lepas landas maksimum.
Tak hanya ke Inggris, bomber tersebut pun kembali ke Rusia dengan melintasi Swedia dan Finlandia. Pasalnya, kedua negara tersebut berniat untuk berganung dengan NATO.
Seiring hal itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan artileri berat mereka ke Ukraina senilai 800 juta dolar AS.
Dengan demikian, lanjut Mardigu, wilayah Ukraina bakal mengalami kehancuran yang lebih parah.
Terlebih, katanya lagi, Biden tengah melobi kongres untuk memberikan tambahan bantuan ke Ukraina dengan anggaran senilai tiga kali dari APBN Indonesia.
Menurutnya, hal tersebut dapat memicu terjadinya perang dunia III.
Di sisi lain, Mardigu mengatakan, sejumlah warga Ukraina telah mengungsi ke barat sehingga bisa melakukan serangan balik ke Rusia di wilayahnya.
"Ukraina bakal menyerang balik Rusia," katanya.
Terkait hal itu, lanjut dia, Rusia bakal menggencarkan serangan dari tiga arah.
Artikel Rekomendasi