Network
JENDELA CIANJUR - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah berjanji untuk mengambil tindakan tegas dan "menghancurkan" kekuatan asing yang "bermusuhan", hanya beberapa hari setelah mengatakan Pyongyang akan mengembangkan persenjataan atomnya sendiri "dengan kecepatan secepat mungkin."
Berbicara setelah pertemuan dengan pejabat senior yang terlibat dalam mengorganisir parade militer besar awal pekan ini, Kim menunjuk ancaman yang berkembang di dunia di mana "kekuatan bentrok sengit dan terus menjadi lebih kuat," termasuk di bidang nuklir, dengan alasan "luar biasa" itu mungkin satu-satunya jalan untuk menjamin keamanan negaranya.
"Untuk menghancurkan secara menyeluruh semua tindakan yang mengancam, termasuk ancaman nuklir yang berkelanjutan dan diperburuk oleh pasukan musuh, jika perlu, Komite Sentral Partai akan dengan tegas mempertahankan keunggulan mutlak kekuatan revolusioner kami dan terus meningkatkannya," kata Kim seperti dikutip oleh KCNA yang dikelola negara.
Baca Juga: Ini Daftar 20 Pemain Timnas U-23 Indonesia Berjuang di Sea Games Vietnam
Pernyataan itu mengikuti janji dari Kim awal pekan ini untuk "terus mengambil langkah-langkah untuk lebih mengembangkan kekuatan nuklir negara kita dengan kecepatan secepat mungkin," bersikeras Pyongyang harus siap untuk penempatan nuklir "kapan saja" di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat.
Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba senjata tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM), peluncuran pertamanya sejak 2017 menyusul moratorium uji coba senjata utama yang diberlakukan sendiri.
Langkah-langkah itu tidak hanya bertepatan dengan kepresidenan Joe Biden di Washington, tetapi perubahan kepemimpinan di Seoul baru-baru ini, dengan Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengambil garis yang jauh lebih keras terhadap utara daripada kepala negara sebelumnya.
Baca Juga: BUKAN Lee Se Young, Aktris Ini yang Dampingi Lee Junho Sabet Popularity Award Baeksang 2022
Baik pendahulu Biden dan Yoon – masing-masing presiden Donald Trump dan Moon Jae-in – membuat terobosan diplomatik yang signifikan dengan Pyongyang, menghasilkan sejumlah pertemuan puncak, termasuk pertemuan tatap muka bersejarah di zona demiliterisasi (DMZ) yang terkenal.
Artikel Rekomendasi