Baca Juga: Viral Drakor Again My Life Terus Promosikan Bali, Ternyata ...
"Selain itu Suriah juga memiliki benih terbaik di dunia,” catat Basma Qaddour, jurnalis Suriah, rekan penulis "Suara dari Suriah", dan kepala departemen berita di The Syria Times.
Pada tahun 2007, tanaman gandum Suriah yang dibudidayakan di hampir 1,7 juta hektar menghasilkan lebih dari 4 juta ton, menurut Qaddour.
"Negara menjaga produksi di atas kebutuhan, mempertahankan stok strategis selama dua tahun," tambahnya.
Namun, pada 2012, setahun setelah dimulainya perang di Suriah, Republik Arab terpaksa mengimpor tepung untuk pertama kalinya, menurut wartawan itu.
Sejak itu, Suriah telah berubah menjadi importir tetap gandum. Masalahnya telah memburuk dengan pendudukan ilegal AS dan proxy-nya.
Baca Juga: Setelah Berhasil Rekrut Erling Haaland, Manchester City Ingin Datangkan Banyak Pemain Lagi
“Kisah pencurian gandum Suriah berawal dari musim 2019-2020, ketika milisi SDF, atas perintah langsung dari penduduk AS, mencegah petani Suriah di daerah yang berada di bawah kendali (SDF) di provinsi Hasakah, Raqqa dan Deir ez-Zor, dari pemasaran dan penjualan gandum mereka ke pusat-pusat yang didirikan oleh pemerintah Suriah (di seluruh negeri)," kata Qaddour.
Menurut wartawan Suriah, milisi SDF menjual 800.000 ton gandum dari musim 2019 kepada pedagang dan perusahaan swasta di Irak utara berkoordinasi dengan militer AS.
"Dari jumlah tersebut, militer AS mencuri 100.000 ton dan mengangkutnya ke AS untuk ditanam di sana, karena gandum Suriah adalah salah satu jenis gandum terbaik di dunia," lanjutnya.
Artikel Rekomendasi