Warga London Rela Antre Belasan Jam Dibawah Suhu Dingin Demi Melihat Jasad Ratu Elizabeth

- 17 September 2022, 09:04 WIB
Anggota pasukan menjaga peti mati Ratu Elizabeth II, terbungkus kain Standar Kerajaan dengan Mahkota Negara Kekaisaran dan bola dan tongkat kerajaan, diletakkan di Catafalque, di Westminster Hall, Istana Westminster, London, dan akan dimakamkan pada Senin pekan depan. (16/09/2022).
Anggota pasukan menjaga peti mati Ratu Elizabeth II, terbungkus kain Standar Kerajaan dengan Mahkota Negara Kekaisaran dan bola dan tongkat kerajaan, diletakkan di Catafalque, di Westminster Hall, Istana Westminster, London, dan akan dimakamkan pada Senin pekan depan. (16/09/2022). /Foto: via REUTERS/POOL/

Sekitar 750.000 orang diperkirakan akan melayat sebelum jenazah Elizabeth II dimakamkan.

"Saya sama sekali tidak merasakan sensasi pada lutut atau kaki saya," kata Hyacinth Appah, seorang pelayat dari London yang berada di antrean.

"Tetapi oke-oke saja. Kebanyakan orang bersikap baik dan kami punya waktu yang cukup menyenangkan," katanya lagi.

Toilet-toilet sementara telah didirikan di sepanjang rute antrean dan pelayat diminta untuk tidak membawa peralatan berkemah, kantong tidur atau kursi lipat.

"Dia adalah segalanya. Dia ada di sini selama hidup saya. Anda tidak bisa mengharapkan seseorang yang lebih agung dan bermartabat. Dia mewakili negara, dialah negara ini," kata Susan Green, pensiunan karyawan NHS.

Baca Juga: Tak hanya Warga Inggris, Sejumlah Selebritas Dunia Turut Berduka atas Wafatnya Ratu Elizabeth II

Mantan kapten timnas sepak bola Inggris David Beckham dan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga terlihat memberi penghormatan kepada Sang Ratu.

Naomi Brown, 29 tahun, asal London mengatakan dia telah menunggu hampir 11 jam setelah ikut antrean pada Kamis malam usai bekerja.

"Saya cuma berpikir, saya tak pernah mendapatkan kesempatan ini lagi. Saya begitu menghormati Sang Ratu, tak pernah sekali pun dia goyah," kata Brown ketika dirinya sudah mendekati bagian depan antrean.

"Dia telah menjadi simbol yang baik bagi negara kami… Kami seperti kehilangan anggota keluarga," kata dia. ***

Halaman:

Editor: Prasetyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x