PR CIANJUR - Ledakan dahsyat yang terjadi di Provinsi Beirut, Lebanon, pada Selasa, 4 Agustus 2020 telah menimbulkan banyak kerusakan bangunan.
Bahkan akibat ledakan tersebut, korban yang meninggal dunia terus bertambah, begitu pun dengan korban yang mengalami luka berat.
Palang Merah Lebanon melaporkan, hingga kini korban tewas telah mencapai lebih dari 100 orang dan lebih dari 4.000 orang terluka.
Baca Juga: Presiden Lebanon Menduga Ledakan di Beirut Akibat Bahan Peledak yang Ditimbun Selama 6 Tahun
Berdasarkan pantauan Pikiranrakyat-Cianjur.com dari video yang beredar luas di media sosial, terlihat kepulan asap pekat dari salah satu gedung.
Kemudian tak lama setelah itu, ledakan besar kedua muncul yang menyapu hingga puluhan kilometer dari wilayah sekitar ledakan itu.
Ledakan yang berlokasi di kawasan pelabuhan itu sempat mengguncangkan seluruh ibu kota, sehingga membuat banyak bangunan roboh.
Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Aljazeera, Gubernur kota Beirut, Marwan Abboud mengatakan bahwa ada sekira 200.000 hingga 250.000 orang telah kehilangan rumah.
Baca Juga: Cek Fakta: WhatsApp Dikabarkan Bagi-bagi Kuota Gratis 35 GB dalam Rangka HUT ke-11
Pihaknya mengaku tengah berupaya untuk menyediakan makanan, air, dan tempat berlindung bagi mereka. Bahkan, tim penyelamat masih terus mencari korban selamat yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Artikel Rekomendasi