Network
PR CIANJUR - Pandemi Covid-19 mulai meneror sebagian besar wilayah di dunia pada beberapa bulan pertama tahun 2020.
Pada awal penyebarannya ganasnya virus Covid-19 menyerang siapapun tanpa pandang bulu.
Beberapa bulan ke belakang, korban meninggal dari pandemi Covid-19 lebih banyak didominasi para lansia dengan usia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Ingin Seperti Iron Man, tak Perlu Beli Odading Mang Oleh ke Bandung, Berikut Resepnya
Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel sebelumnya "Pergeseran Tren Terjadi, Covid-19 Mulai Membunuh Lebih Banyak Remaja Dibandingkan Lansia", kini tren tersebut bergeser dimana Covid-19 juga mulai membunuh para generasi muda.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan data kematian terbaru pasien pandemi Covid-19 yang ada di AS, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Jazeera.
Dari 121 kematian yang terjadi setiap harinya, 75 persen diantara mereka adalah masyarakat yang berusia dibawah 21 tahun.
Angka 75 persen dari para remaja tersebut kembali dibagi dalam beberapa kategori.
Baca Juga: Fakta-fakta di Video Viral Ibu Gunting Bendera, Dari Motif Jengkel sampai 3 Orang Jadi Tersangka
45 persen merupakan orang Hispanik, 29 persen adalah masyarakat kulit hitam, dan empat persen sisanya ialah American Indians atau Alaskan Natives.
Secara keseluruhan, angka kematian di Amerika Serikat akibat pandemi Covid-19 memang didominasi oleh para remaja.
Namun ini tidak menjadi bukti bahwa sistem imun ataupun kesehatan remaja di Amerika Serikat lebih buruk dibandingkan orang dewasa.
Kenaikan kasus kematian ini terjadi akibat banyak remaja yang mengikuti aksi massa Black Lives Matters kasus kematian George Floyd beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Rekomendasi Maskara Waterproof Tahan Lama, ini Daftarnya dari Harga Rp90 Ribu hingga Rp440 Ribu
Tanpa adanya protokol kesehatan yang dilakukan, secara tanpa sengaja, remaja-remaja tersebut menularkan Covid-19 antara satu sama lainnya.***(Alza Ahdir/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi