7 Orang Tewas dan 177 Positif Covid-19 Muncul dari Klaster Resepsi Pernikahan di Amerika Serikat

- 18 September 2020, 16:09 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan /

PR CIANJUR - Sejak pandemi Covid-19 global bergulir, jumlah tamu pada resepsi pernikahan di Amerika Serikat dibatasi.

Tetapi ada pasangan yang melakukan upacara dan resepsi pernihkan di sebuak gereja, Big Moose Inn dekat Millinocet, Maine melanggar ketentuan tersebut.

Pada pesta pernikahan tersebut yang berlangsung pada awal Agustus 2020, melibatkan kerumunan 65 orang seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari New Straits Times.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Populasi kota tersebut dilaporkan hanya 4.000 orang, sebagaiamana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya pada artikel "Dari Klaster Resepsi Pernikahan, 7 Tewas dan 177 Kasus Covid-19 Muncul di Amerika Serikat".

Sepuluh hari kemudian, AFP melaporkan dengan frasa 'dua lusin' orang yang kontak erat dengan tamu-tamu pernikahan itu dinyatakan positif Covid-19, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Maine, membuka penyelidikan.

Direktur lokal pusat itu Nirav Shah pada hari Kamis, 17 September 2020, memberikan jumlah korban terbaru dari resepsi pernikahan tersebut.

Hasil penyelidikan termutakhir, tujuh orang meninggal setelah menderita Covid-19, yang muara tracing-nya ada di resepsi pernikahan.

Baca Juga: Kuras Uang Pensiunan Kakeknya Untuk Beli Item Pada Game PUBG, Seorang Remaja Dilaporkan Ke Polisi

Namun, AFP menyebutkan, tidak ada dari tujuh orang yang meninggal yang benar-benar menghadiri pernikahan tersebut.

Pelacak kontak menghubungkan pernikahan itu dengan beberapa hotspot virus di seluruh negara bagian - termasuk lebih dari 80 kasus di penjara yang jauhnya 230 mil (370 kilometer), tempat salah satu penjaga menghadiri upacara tersebut.

10 kemungkinan kasus lainnya ditemukan di sebuah gereja Baptis di daerah yang sama, sementara 39 infeksi - dan enam kematian - berada di panti jompo 100 mil dari Millinocket.

Bagi masyarakat dan wilayah yang lebih luas, yang telah melonggarkan aturan jarak fisik yang diperkenalkan pada awal krisis, berita itu merupakan peringatan yang brutal.

Baca Juga: Jika Angka Terinfeksi dan Korban Covid-19 Terus Naik, Indonesia Diprediksi Jadi Pusat Covid-19 Dunia

Lockdown pun diterapkan di kota terjadinya resepsi.

Cody McEwen, kepala dewan kota berkata, "Begitu wabah itu terjadi, kami menutup kota itu lagi."

Beberapa warga jelas marah pada penyelenggara resepsi pernikahan, misalnya para pengusaha kedai minum, yang lisensinya ditangguhkan sementara.

"Saya tidak berpikir mereka seharusnya mengadakan pernikahan. Saya pikir mereka seharusnya membatasi (tamu)," kata Nina Obrikis, seorang anggota gereja Baptis tempat upacara itu diadakan.

"Kita tidak bisa kemana-mana atau tidak melakukan apa-apa," katanya.

Baca Juga: Trik dan Tips Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9 via Hp, Tak Butuh Waktu Lama

Gubernur Maine Janet Mills pada hari Kamis mengeluarkan peringatan kepada 1,3 juta penduduk negara bagian itu.

Gejolak seperti itu "mengancam untuk membatalkan keuntungan yang telah kami peroleh dengan cepat," katanya.

"Covid-19 tidak ada di sisi lain pagar, itu di halaman kami."***(Gita Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat New Straight Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x