Pemerintah Jepang Akan Bayar Warganya Rp84 Juta Agar Mau Menikah, ini Syaratnya

- 21 September 2020, 11:46 WIB
Ilustrasi pasangan muda Jepang
Ilustrasi pasangan muda Jepang /tsunagujapan.com

Tetapi, pemerintah Jepang mengatakan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah pernikahan, pihaknya akan menanggung dua pertiga dari kebutuhan keuangan mulai 2021.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi rendahnya angka kelahiran karena pasangan suami istri cenderung memiliki dua anak.

Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan mencapai rekor terendah tahun lalu. Indikator tingkat kesuburan wanita tercatat terus turun pada 1,35 tahun di tahun 2019.

Angka kelahiran bayi di Jepang tercatat turun 5,9 persen pada 2019 dengan jumlah kelahiran 865.000 bayi. Fenomena ini merupakan kali pertama sejak pemerintah Jepang mulai mengumpulkan data kependudukan pada 1899.

Baca Juga: Tidak Menunjukan Gejala, Menteri Agama Fachrul Razi Terkonfirmasi Positif Covid-19

Insentif bantuan ekonomi dianggap efektif untuk mendorong orang Jepang menikah.

Hal ini karena sekitar 29,1 persen pria lajang berusia 25 hingga 34 tahun dan 17,8 persen wanita lajang menyebutkan kurangnya dana pernikahan sebagai alasan mereka tetap tidak menikah.

Angka ini diketahui berdasarkan sebuah survei tahun 2015 oleh National Institute of Population and Social Security Research.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Japan Today


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x