Pemerintah Inggris Akan Berikan Rp76 Juta Untuk Menjadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19 Terbaru

- 28 September 2020, 17:28 WIB
ILUSTRASI Vaksin Covid-19.
ILUSTRASI Vaksin Covid-19. //Pixabay/ Chokniti Khongchum

PR CIANJUR - Penelitian vaksin Covid-19 di Inggris kembali dianggap kontroversial.

Pasalnya mereka akan melakukan uji coba vaksin terhadap 2.000 orang yang sudah siap untuk membahayakan nyawa mereka.

Para relawan ini akan disuntik langsung oleh wabah pembawa corona yaitu, SARS-CoV-2.

Baca Juga: Puluhan Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja Sepakat Tolak Omnibus Law dengan Mogok Nasional

Hal ini dilakukan mereka melalui sebuah kelompok advokasi bernama 1Day Sooner yang berasal dari Amerika Serikat.

1Day Sooner berisi 100 ahli terkemuka termasuk ilmuwan pemenang hadiah Nobel.

Kelompok tersebut berkampanye untuk uji coba infeksi Covid-19 dan telah melibatkan 37.000 orang di seluruh dunia.

Saat ini 1Day Sooner sedang berusaha mengajukan petisi untuk melakukan uji coba vaksin Covid-19 langsung kepada pasien melalui regulator kesehatan di Inggris.

Baca Juga: Jawa Tengah Berhasil Turunkan Kasus Penularan Covid-19 Sebesar 50 Persen, Kini Tak Ada Zona Merah

Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Portaljember.pikiran-rakyat.com pada artikel 'Inggris Lakukan Uji Coba Vaksin Covid-19 Kontroversial yang Libatkan Ribuan Relawan'.

Jika nanti berhasil diizinkan, maka para relawan tersebut akan disuntik oleh virus SARS-CoV-2 langsung di tubuhnya.

Penyuntikan akan dimulai pada bulan Januari di sebuah klinik di distrik Whitechapel London Timur.

Setiap relawan yang bersedia untuk disuntik langsung akan mendapatkan insentif dari gurp 1Day Sooner.

Baca Juga: Video Hak Jawab Indonesia oleh PTRI PBB Silvany Austin Pasaribu Terhadap Pernyataan Vanuatu

Insentif tersebut berupa uang tunai sebanyak £4.000 atau sekitar Rp76 juta.

Sedangkan vaksin yang digunakan akan diambil dari Remdesivir.

Antivirus ini merupakan titik awal dari banyak penelitian vaksin Covid-19 yang dilakukan di seluruh dunia.

Meskipun saat ini keefektifan dari Remdesivir untuk mengobati Covid-19 masih belum teruji.***(Geby Yogita Aditya/Portal Jember)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x