JENDELA CIANJUR----Untuk masyarakat yang ingin memasukkan anaknya ke pesantren, sebaiknya berhati-hati. Praktisi pesantren yang juga Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI) M Najih Arromadloni (Gus Najih) mengingatkan masyarakat harus waspada dan selektif dalam memilih pesantren untuk pendidikan putra-putrinya.
Dikutip Jendela Cianjur dari Antara, Sabtu (5/2/2022), M Najih yang juga Pendiri Center for Research and Islamic Studies (CRIS) Foundation, menyayangkan fenomena kemunculan pesantren-pesantren baru yang hanya secara formalitas mengambil nama pesantren, tetapi kurikulum, sistem pendidikan dan bahkan pembelajaran kitab kuning tidak disertakan di dalamnya.
Fakta inilah yang membuat semua pihak harus waspadai institusi pendidikan yang berkedok pesantren.
“Hal ini agar terbangun kewaspadaan dari semua pihak, baik itu stakeholder pemerintah maupun masyarakat. Intinya masyarakat agar lebih selektif dalam memilih pesantren,” kata Gus Najih.
Gus Najih mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian masyarakat, orang tua dan calon santri dalam memilih pesantren di tengah makin banyaknya bermunculan pesantren di negeri ini:
1. Harus dilihat dulu sanad atau tradisi keilmuannya ke mana. Selain itu, perlu diteliti juga terkait afiliasi pesantren tersebut dengan organisasi masyarakat (ormas).
2. Harus dilihat keterbukaan pesantren dengan masyarakat sekitar untuk menghindari kecurigaan pesantren tersebut bersifat eksklusif.
Baca Juga: Layangan Putus Segera Tayang di RCTI, Ini Daftar 20 Pemain Lengkap dengan Perannya, Cek Yukk!
3. Perlu juga dilihat track record atau rekam jejak dari pesantren tersebut.
Artikel Rekomendasi