Ucapan Selamat Idul Fitri yang disarankan Para Ulama, Bukan Syair Dendang Wanita di Hari Raya

- 2 Mei 2022, 06:00 WIB
Ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri.
Ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri. /

 

JENDELA CIANJUR - Al-Hafiz Ibnu Hajar mengatakan, “Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, ‘Dahulu, apabila para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saling bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum'. (Sanadnya hasan; Fathul Bari, 2:446)

Ibnu Aqil menyebutkan beberapa riwayat. Di antaranya dari Muhammad bin Ziyad; beliau mengatakan, “Saya pernah bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu dan beberapa sahabat lainnya. Setelah pulang dari shalat id, mereka saling memberikan ucapan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum.'” (Al-Mughni, 2:250; As-Suyuthi mengatakan, “Sanadnya hasan”).

Imam Malik ditanya tentang ucapan seseorang kepada temannya di hari raya, “Taqabbalallahu minna wa minkum,” atau, “Ghafarallahu lana wa laka.”
Beliau menjawab, “Saya tidak mengenalnya dan tidak mengingkarinya.” (At-Taj wal Iklil, 2:301).

Baca Juga: Juarai MotoGP Spanyol 2022, Francesco Bagnaia Merangsek ke Peringkat Lima, Quartararo Pimpin Klasemen

Ibnu Habib menjelaskan maksud ucapan Imam Malik, “Maksud beliau, saya tidak menganggapnya sebagai sunah dan saya tidak mengingkari orang yang mengucapkannya, karena ucapan itu isinya baik, mengandung doa ….” (Al-Fawakih Ad-Dawani, 3:244)

Syekh Asy-Syabibi mengatakan, “Bahkan, wajib mengucapkan ucapan selamat ketika hari raya, jika tidak mengucapkan kalimat ini menyebabkan permusuhan dan terputusnya hubungan sesama ….” (Al-Fawakih Ad-Dawani, 3:244)

Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir, dari Ubadah bin Shamit radhiallahu ‘anhu; bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ucapan selamat di masyarakat ketika id (taqabbalallahu minna wa minkum). Kemudian, beliau menjawab, “Itu perbuatan orang ahli kitab,” dan beliau membencinya. Namun, di dalam sanad riwayat ini ada perawi yang bernama Abdul Khaliq bin Khalid bin Zaid. Kata Imam Bukhari, “Mungkarul hadits (hadisnya tidak diterima),” Abu Hatim menilai, “Dhaif,” An-Nasa’i mengatakan, “Tidak terpercaya,” Ad-Daruquthni mengatakan, “Perawi yang ditinggalkan,” sedangkan Abu Nu’aim mengatakan, “Tidak ada apa-apanya.” (Al-Hawi lil Fatawa, 1:117, karya As-Suyuthi)

Lafal ucapan selamat Idul Fitri yang disarankan para ulama

Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, “Dahulu, para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila saling bertemu pada hari raya, saling mengucapkan,

Halaman:

Editor: Gugum Budiman

Sumber: Konsultasi Syariah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x