JENDELA CIANJUR - Allah SWT menjamin bahwa setiap mahluk yang bernyawa akan mendapatkan rezeki. Rezeki dalam konteks luas, tidak semata-mata materi.
Rezeki atau nikmat berupa kesehatan, karir, jabatan, hingga memiliki keluarga yang sakinah, istri dan anak-anak yang saleh dan salehah.
Sayangnya, meski sudah mengetahui hal ini, tak jarang manusia itu masih merasa gelisah dan khawatir akan rezekinya.
Tidak sedikit di antara mereka yang berlomba-lomba dalam mencari rezeki, bahkan sampai menghalalkan sesuatu yang diharamkan untuk menggapainya.
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Nurul Irfan menjelaskan bahwa konsep mengenai rezeki ini sudah diatur dalam surah Al-Hud:6 yang berbunyi:
وَمَا مِنۡ دَآ بَّةٍ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزۡقُهَا وَ يَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَاؕ كُلٌّ فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍ
Artinya: Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
KH. Nurul menuturkan kemungkinan penggalan ayat di atas adalah asal-muasal kalimat ‘’banyak anak banyak rezeki’’ muncul.
Baca Juga: Barcelona Bakal Tarik Dua Pemain Chelsea Sekaligus
Hal ini dikarenakan adanya jaminan bahwa Allah mencukupi rezeki tiap mahluk, termasuk rezeki seorang anak yang dilahirkan di dunia ini.
Artikel Rekomendasi