Manusia Dilarang Berhubungan dengan JIN? Simak Hukumnya dalam Islam

- 26 Mei 2022, 09:10 WIB
Ilustrasi. Manusia boleh berhubungan dengan bangsa Jin?
Ilustrasi. Manusia boleh berhubungan dengan bangsa Jin? /pixabay.com/João Geraldo Borges Júnior

 

JENDELA CIANJUR - Jin adalah salah satu makhluk ghaib yang telah diciptakan Allah swt untuk beribadah kepada-Nya.

Allah SWT berfirman:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Adz-dzariyat: 56).

Sebagaimana malaikat, manusia tidak dapat mengetahui informasi tentang jin serta alam ghaib lainnya kecuali melalui khabar shadiq (riwayat & informasi yang shahih) dari Rasulullah SAW baik melalui Al-Quran maupun Hadits beliau yang shahih. Alasannya adalah karena seorang manusia tidak dapat berhubungan secara fisik dengan alam ghaib dengan hubungan yang melahirkan informasi yang meyakinkan atau pasti.

Allah SWT berfirman:

“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui bila (kapan) mereka akan dibangkitkan." (An-Naml: 65)

"Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu." (Al-Jin: 26-28).

Baca Juga: Tak Bernasib Baik Seperti MotoGP Mandalika, Finlandia Batal Gelar MotoGP 2022

Manusia diperintahkan oleh Allah swt untuk melakukan muamalah (pergaulan) dengan sesama manusia, karena tujuan hubungan sosial adalah untuk melahirkan ketenangan hati, kerja sama yang baik, saling percaya, saling menyayangi dan saling memberi. Semua itu dapat berlangsung dan terwujud dengan baik, karena seorang manusia dapat mendengarkan pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya, berjabatan tangan dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan kegembiraan nya, dan melihatnya bersedih sehingga bisa merasakan kesedihannya.

Halaman:

Editor: Gugum Budiman

Sumber: alhikmah.ac.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x